acara masatua....

Denpasar (Metrobali.com)

Bahwa pentingnya untuk menetapkan pendidikan pada karakter bangsa melaluai nilai -nilai luhur budaya terus digulirkan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Balai NTB NTT, yang kali ini mengadakan ‘Ferifikasi Tentang Kearifan lokal masatua dan Kaitannya dengan Pendidikan Karakter Bangsa ‘  di Kabupaten Karangasem belum lama ini.

Kegiatan yang dibuka oleh Prebekel Desa Budakeling Karangasem, I Made Sudarsana dengan pesrrta lebih dari 60 orang itu juga oleh nara sumber yang terdiri dari I Made Sudarsana, I Wayan Bajra, serta pembahas oleh  Ida Made Basma, dan Nyoman Dangin, serta tim peneliti, terdiri dari Drs. I Made Satyananda, I Made Sumarja, SS, AA Gde Rai Gria, S.S, Wayan Rudita S Sos, dan I Putu Sudarsana.

Dipilihnya masatua Bali dalam membentuk karakter bangsa karena didalam satua terselip pesan pesan moral yang mudah diterima oleh anak. Akan mudah meniru apa yang dilihat dan didengarnya untuk membentuk karakter anak itu sendiri kedepannya. OLeh karena itu masatua bali dilakukan oleh orang tua untuk si anak. “ Diharapkan dapat membentuk karakter anak selagi masih kecil, dari kisah keburukan dan kebaikan yang mesti dipilih yang baik,” ujar nara sumber dan tim peneliti.

Titik tolak dari penelitian ini yakni, bagaimana keberadaan kearifan lokal masatua di Wilayah Karangasem ? Kearifan lokal satua apa saja yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa ? Dan nilai -nilai apa saja yang terkandung dalam satua Bali yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa ?

Kemudian tujuan penelitian pada intinya ialah,diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang masatua dan kaitannya.  Berikut pada manfaaatnya, untuk membangkitkan kembali tradisi masatua  di era modern ini. Untuk bisa kembali, membentuk karaktert dan jatidiri bangsa seutuhnya.

masatau sebagai hiburan. Seperti mengisahkan ceritra tentang legenda dan kisah lainnya, dimana disitu tentu juga ada pesan -pesan moral yang terkandung didalammya. Kemudian masatua sebagai pendidikan, yang mana biasanya bahwa sebuah nasehat lebih bisa tersampaikan melalui kisah -kisah yang menarik dan benar. Seperti contoh di Desa Budakeling Karangasem banyak kisah yang tidak sekadar menarik namun juga agung. “ Sebab disitu sekaligus juga sebagai pelajaran moral dan budi pekerti. Untuk membentuk karakter bangs lewat Masatau,” imbuhnya.

Tradisi masatua Bali sudah ada sejak dahulu, dan tradisi masatua diwariskan secara turun-temurun. Dahulu orang-orang tua senang masatua (membacakan dongeng) kepada anak cucu mereka sebelum tidur. Namun, kehidupan dahulu berbeda dengan sekarang. Tradisi masatua Bali sudah mulai pudar disebabkan oleh adanya perubahan zaman. Kini dengan adanya kemajuan teknologi, dengan munculnya media-media elektronik seperti televisi dan sebagainya membuat budaya masatua (mendongeng) mulai ditinggalkan. Dengan beralasan media elektronik lebih praktis dan anak-anak lebih menyukai sebab terdapat keunggulan berupa efek visual. Oleh sebab itu, melalui International Festival of Balinese Language harapannya ialah untuk menggiatkan kembali budaya masatua Bali agar nantinya budaya masatua Bali tidak punah oleh perubahan zaman. HP-MB