walikota-rai-mantra-tebar-abate

Denpasar, (Metrobali.com) –

Dalam rangka melestarikan seni dan budaya Bali, serta untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kota Denpasar khususnya di Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra secara resmi membuka kegiatan pentas budaya yang ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (10/12) di Banjar Abian Kapas Tengah. Walikota Rai Mantra juga berkesempatan melakukan penaburan bubuk abate di salah saatu rumah warga. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, Bendesa Kelurahan Sumerta, Tokoh Masyarakat, serta para Kaling/Kadus se- Kelurahan Sumerta. 

Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra mengapresiasi serta menyambut baik kegiatan pentas budaya yang diselenggarakan oleh Kelurahan Sumerta ini, terlebih pesertanya adalah para generasi muda. “Kita akan terus mendorong peran serta dari generasi muda untuk ikut terus melestarikan seni dan budaya Bali ini, kalau tidak kita sebagai generasi  siapa lagi yang akan melestarikan seni dan budaya ini,” kata Rai Mantra. Selain itu Rai Mantra juga mengajak para generasi muda yang hadir, melalui pentas budaya ini untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya Bali yang telah diwarsikan oleh leluhur yang adhi luhung, sehingga semakin hari semakin meningkat serta dapat dijadikan benteng untuk menangkal pengaruh budaya barat yang semakin mengglobal saat ini. Kemudian terkait dengan kasus DBD serta jumantik mandiri, Rai Mantra  berharap bisa menurunkan angka DBD dan menjadikan Denpasar kawasan bebas jentik. Untuk itu, Rai Mantra membuat program jumantik mandiri  yang merupakan program dari Pemerintah Kota Denpasar, dimana artinya setiap rumah memiliki 1 orang jumantik mandiri. Selain itu, Rai Mantra mengajak warga untuk melakukan abatenisasi secara massal guna menghindari terjadinya kasus DBD. “Dengan cara inilah salah satunya kita bisa menekan DBD di Kota Denpasar, jika semua melakukannya dengan benar saya yakin angka berjangkitnya DBD bisa ditekan. Tinggal sekarang memberikan penyuluhan serta cara mengatasinya dan kapan harus melaksanakan hal tersebut,” pungkas Rai Mantra.

Sementara Lurah Sumerta, I Made Tirana didampingi Ketua Panitia Pentas Budaya, I Made Mudra, ditemui disela-sela acara mengatakan pihaknya sangat berkomitmen serta sangat mendukung program Pemerintah Kota Denpasar dalam pelestarian seni dan budaya Bali, karena ini merupakan warisan dari para leluhur yang wajib dijaga dan dilestarikan. Untuk  kegiatan pentas budaya yang dilombakan meliputi Sekar Alit/Macepat Tingkat SD dan SMP yang diikuti 7 pasang putra/putri, kemudian lomba Tari Pendet Tingkat SD dan SMP yang diikuti 5 Banjar di Kelurahan Sumerta. Panitia menyediakan hadiah berupa piagam dan uang pembinaan. Kemudian terkait dengan program gema petik, Tirana sangat menyambut baik serta mendukung  program yang digagas oleh bapak Walikota Rai Mantra ini. “Semoga gerakan ini bisa menggema kedepannya di masyarakat dan membuat mereka sadar sehingga mereka bisa menjaga kebersihan lingkungan rumahnya dan tidak lagi ada jentik, selain itu dari program ini bisa menekan kasus DBD di kawasan Sumerta ini,” kata Tirana. NGR-MB