kunker gubernur ke karangasemKarangasem (Metrobali.com)-

Karangsem merupakan salah satu  dari 9 Kabupaten/Kota  di Bali yang menempati posisi kedua dalam tingkat kemiskinan yang paling tinggi di Bali, dan juga memiliki tingkat pengangguran lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran di Provinsi Bali. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya strategis dalam mengatasi hal tersebut, diantaranya yaitu pengelolaan anggaran secara efisien dan tepat sasaran.  Selain itu, penggunaan anggaran yang tidak terlalu penting dan tidak ada manfaatnya, antara lain  seperti perjalanan luar daerah oleh para pejabat yang terlalu sering tapi tidak menghasilkan perubahan yang berarti sebaiknya dikurangi  sehingga  dana tersebut dialokasikan kedalam program pengentasan kemiskinan. Selanjutnya secara bertahap dan pasti kemiskinan di Kabupaten Karangsem dapat  terus berkurang. Demikian  disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat melakukan Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Karangasem, bertempat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, pada Kamis (03/12). “Kalau bisa anggaran untuk jalan-jalan kurangilah, kecuali kalau memang perlu sekali untuk keluar daerah dan ada manfaatnya baru boleh, kalau hanya sekedar pergi buat apa? Cuma buang-buang duit, kita harus prihatin dengan kondisi masyarakat yang masih miskin, jadi pemerintah harus bisa hemat dan kelola anggaran dengan baik dan efisien,” tegas Pastika.  

Pada kesempatan tersebut Pastika juga mengungkapkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Karangasem juga harus menggenjot program pengentasan kemiskinan dalam bidang pendidikan. Menurutnya, hanya pendidikan yang bisa mengangkat harkat dan martabat sebuah daerah menuju daerah yang maju. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Bali juga berencana  membangun sekolah SMK Bali Mandara  di daerah Bebandem Karangsem, selain itu juga akan dibangun Institut Teknologi Bali Mandara (ITBM) yang rencananya akan di bangun di Tulamben-Karangsem, sekolah-sekolah ini nantinya diprioritaskan untuk masyarakat yang kurang mampu. Ia berharap dengan usaha pembangunan fasilitas bidang pendidikan ini dapat, menciptakan generasi muda yang dapat mengangkat harkat dan martabat karangsem menjadi lebih baik.  

Disamping itu, Pastika juga sempat menyinggung mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Karangsem yang dinisiasi oleh Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.  Menurutnya PLTS ini memiliki nilai ekonomi yang bagus, mengingat pembangkit listrik  ini dapat menghasilkan daya 1MW, dan apabila ada kerjasama yang baik dengan PLN maka akan memberikan tambahan PAD bagi Kabupaten Karangsem. Ia berharap, nanti dalam pengelolaanya dapat melibatkan perusahan daerah setempat atau desa setempat, sehingga dampak ekonominya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam momentum tersebut Pastika, juga menekankan kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Karangsem agar melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahannya dengan baik dan professional menurut Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK). Sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dijalankan dengan baik dan tidak ada temuan-temuan dikemudian hari. Lebih jauh, mendekati pemilihan umum daerah yang akan berlangsung tanggal 9 Desember 2015 mendatang, semua aparatur pemerintah diharapkan bersikap netral dan menggunakan hak pilihnya secara bijak dengan penuh tanggung jawab tanpa intervensi dari manapun.

Sementara itu Penjabat Bupati Karangsem Ida Bagus Ngurah Arda, dalam laporannya mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang ada di Karangasem sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangsem pada tahun 2014 sebesar 6,01% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional yang besarnya 5,02%. Selain itu, struktur APBD Karangasem tahun 2015 telah berbasis akrual dengan aplikasi Sistem Informasi Mnajemen Daerah (SIMDA yaitu pendapatan sebesar 1,38 triliun rupiah. Selain itu, dalam rangka menunjang proses Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sebagai bentuk inovasi tata kelola pemerintahan, Bappeda telah mengambangkan system aplikasi e-Planning dan e-Monev, ini sangat membantu proses perencanaan yang lebih efisien dan mengurangi proses penyelewengan. Disisi lain, terkait dengan sinergitas Program Provinsi telah dijalankan berbagai macam program seperti Simantri yang selama kurun waktu 2009-2015 telah ada 67 Gapoktan penerima simantri dengan anggaran dari Provinsi Bali sebesar 14 Milyar rupiah. Selain itu juga terdapat 53 Desa penerima Gerbangsadu dalam kurun waktu 2012-2015. Sedangkan pada bidang lain terdapat pula bantuan JKBM, Bedah Rumah, Bantuan Keuangan Khusus (BKK) serta berbagai program lainnya. Namun, disamping itu juga terdapat kendala yang masih dihadapi Kabupaten Karangasem seperti masih banyak kondisi jalan  jembatan  dan bangunan irigasi yang rusak. Ia berharap pemerintah provinsi dapat membantu Kabupaten Karangasem dalam menangani permaslaahn tersebut. AD-MB