Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-

Kesepakatan untuk menguatkan pembangunan konektivitas di Asia Pasifik yang merupakan inisiasi Indonesia pada putaran KTT APEC 2013, dapat menjadi momentum penting dan bersejarah dalam proses integrasi kawasan.

“Saya yakin dokumen (Kerangka APEC bagi Konektivitas) ini akan menjadi tonggak sejarah yang akan lebih memperkokoh kerja sama dan integrasi regional di dalam APEC,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan tertulis yang diterima di Bali, Senin (7/10).

Pada pertemuan menteri APEC (4-5/10), Indonesia telah mengusulkan Kerangka APEC bagi Konektivitas (APEC Framework on Connectivity/AFC) yang dinilai menjadi langkah strategis untuk menegaskan komitmen para pemimpin ekonomi APEC dalam memajukankonektivitas fisik, institusional dan perorangan lintas dan lingkar pasifik di Asia Pasifik.

Para menteri APEC telah sepakat bahwa jalinan antarekonomi kawasan dan integrasinya harus dipelihara sebaik-baiknya. “Dengan perencanaan dan implementasi yang baik, upaya setiap ekonomi untuk meraih pertumbuhan yang lebih tinggi akan segera tercapai, optimal, dan berkelanjutan,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri RI Dokumen AFC akan diserahkan kepada para pemimpin ekonomi APEC pada 7-8 Oktober ini.

Konektivitas erat dengan program pemerintah Indonesia, Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC).

Dengan adanya AFC, diharapkan jalinan interaksi ekonomi yang kokoh akan semakin meluas hingga ke kawasan Asia Pasifik. AN-MB