Mangupura (Metrobali.com)-

Sebagai generasi muda penerus cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesi kita semua tetap memegang teguh seraya menancapkan dilubuk hati yang paling dalam semangat puputan warisan para pejuang kita karena kemerdekaan yang kita raih dan kita nikmati sekarang ini bukan dibeli dan bukan pula merupakan hadiah, melainkan ditebus dengan tetesan darah, jiwa raga dan genangan air mata.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kab. Badung Kompyang R. Swandika saat acara Serah Terima Panji-Panji Surat Sakti Pahlawan Nasional Brigjen TNI (ANM) I Gusti Ngurah Rai dari Kota Denpasar ke Kab. Badung, yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima dan Pelepasan Peserta Napak Tilas, Minggu (17/11), di lapangan Puspem Badung, Mangupraja Mandala.

Hadir pula Wali Kota Denpasar yang diwakili Asisten II  I Wayan Gunawan, Angota DPRD Kota Denpasar, Ketua DPRD  Badung diwakili Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera I Made Lison Kadis Perhubungan Informasi dan Komunikasi I Wayan Weda Dharmaja Kabag Pembangunan Bayu Kumara, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kab. Badung, para SKPD dilingkungan Pemkab Badung dan Kota Denpasar, Ketua Markas Daerah LVRI beserta sesepuh pejuang.

 Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, serah terima Panji-Panji Surat Sakti Pahlawan Nasional Brigjen TNI (ANM) I Gusti Ngurah Rai sebagai penjawantahan mengenang kembali semangat heroik dan pantang menyerah dengan tekad  “Merdeka atau Mati” yang dilakukan para pahlawan kusuma bangsa yang tergabung dalam Pasukan Ciung Wanara guna mempertahankan kemerdekaan jagat Bali yang tercinta ini.

Peristia sejarah yang telah mengorbankan putra terbaik anak bangsa yang lebih dikenal dengan Puputan Margarana merupakan peristiwa heroik yang dialami masyarakat Bali dan menjadi tolak ukur sejarah perlawanan rakyat Bali terhadap penjajah dalam mendirikan Negara Republik Indonesia, masyarakat yang hidup dalam revolusi fisik perjuangan kemerdekaan sangat merasakan penderitaan dan pahit getirnya dijajah bangsa lain.

“Sebagai Generasi pewaris dan penerus cita-cita kemerdekaan, secara jujur dan kesatria, kita semua harus mengakui bahwa sesungguhnya kita belum dapat dan mampu menjaga meneruskan dan mewariskan apa yang kita terima dari para pejuang yakni melindungi dan menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka menuju masyarakat yang berkeadilan sosial, makmur, sejahtera dan merata disemua bidang dan aspek kehidupan,“ ucapnya.

 Lebih lanjut disampaikan, seluruh segenap bangsa merupakan pewaris kemerdekaan dan penerus cita-cita pahlawan kusuma bangsa, berbekal semangat puputan dan pantang menyerah.

 “Mari kita tunjukakan kesejatian sebagai pembela bangsa untuk terus menerus menggali potensi diri untuk bersama-sama membangun demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ini sangat penting karena para peserta napak tilas akan melaksanakan long marth menempuh etape perjalanan panjang menyelusuri route gerilya perjuangan pimpinan markas besar umum dewan perjuangan rakyat Indonesia Sunda Kecil I Gusti Ngurah Rai. Semua kita lakukan dalam kerangka memupuk, menanamkan, menghayati dan melestarikan jiwa semangat dan nilai-nilai perjuangan 1945,” imbuhnya.

Ditambahkan, Kabupaten Badung tetap eksis melestarikan kegiatan “Napak Tilas” karena melalui kegiatan semacam ini kami ingin menunjukkan dharma bhakti, penghormatan dan penghargaan tertinggi sebagai anak bangsa kepada para pejuang yang telah mewariskan kemerdekaan republik ini. “Gelorakan terus nilai-nilai puputan margarana, tumbuhkan sikap kesatria dan keprawiraan serta selalu mawas diri dalam menyikapi situasi dan kondisi yang berkembang,” ajaknya

 Napak tilas kali ini diikuti sebanyak 60 regu atau kurang lebih 650 orang dari SMP, SMK, SMA dan Organisasi Pemuda se-Badung. Peserta napak tilas akan melaksanakan long marth menempuh etape perjalanan panjang menyelusuri route gerilya perjuangan dengan start dari Lapangan Puspem Badung menuju Desa Sading, Desa Darmasaba, Desa Blumbungan sampai berakhir di Monumen I Gusti Ngurah Rai Desa Carangsari. Malamnya diadakan sarasehan di Puri Carangsari yang juga tempat disemayamkannya Petaka/Panji-panji Surat Sakti Pahlawan Nasional. Besoknya dan esoknya dilajutkan acara serah terima dari Kab. Badung ke Kab. Tabanan . TAR-MB