Foto: (dari kiri ke kanan) Ida Cokorda Pemecutan XI, Agung Manik Danendra AMD, Wayan Mariyana Wandhira.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kekalahan telak Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) yang diusung Golkar, Demokrat dan NasDem di Pilwali Denpasar menimbulkan kekecewaan di kalangan tokoh senior Golkar.

Sebelumnya kader senior Partai Golkar Anak Agung Ngurah Agung yang juga menjabat Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali mengaku kecewa atas kekalahan telak calon yang diusung Golkar di Pilwali Denpasar.

Baginya kekalahan Amerta ini adalah bentuk kegagalan Golkar dan partai koalisi yang sepertinya tidak bergerak optimal. Bahkan Ngurah Agung mendesak Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar Wayan Mariyana Wandhira untuk mundur dari posisi Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar.

Kini giliran tokoh senior Golkar yang juga Raja Puri Pemecutan Anak Agung Ngurah Manik Parasara yang bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI yang angkat bicara dan menyampaikan kekecewaannya atas hasil minus ini.

Cokorda Pemecutan menyebutkan Partai Golkar dan koalisinya kurang serius dalam mendukung dan memenangkan Paslon Amerta. “Menurut saya partai kurang serius,” kata Cokorda Pemecutan kepada Metro Bali, Jumat (18/12/2020).

Cokorda Pemecutan menegaskan harusnya Golkar dan koalisi sejak awal berjuang habis-habisan untuk memenangkan paslon yang diusung di Pilwali Denpasar, bukannya sekadar bicara saja.

“Harusnya habis-habisan lah. Ini kan sekadar omong-omong saja partai-partai ini mendukung. Ndak bisa dong seperti itu, harus serius. Jangan bilang mendukung tapi (Paslon) dibiarkan saja harusnya dijagalah dukungannya. Kalau kita ngomong A ya jaga sampai menang,” beber Cokorda Pemecutan.

Cokorda Pemecutan pun mengamini dalam kontestasi politik pasti ada menang, namun harus ada perjuangan optimal. “Kalau menang kalah kan di belakang, yang penting ada perjuangan dulu,” tegas Cokorda Pemecutan.

Cokorda Pemecutan yang sempat menerima kedatangan Paslon Amerta kini mengaku kasihan dengan Paslon Amerta yang sepertinya berjuang sendirian di Pilwali Denpasar.

“Saya lihat Amerta itu kasihan saya. Ngleder artinya terlepas, sing ada nak ngerunguang (tidak ada yang memperhatikan), seperti berjuang sendiri,” ungkap Cokorda Pemecutan.

“Kalau (Partai Golkar dan koalisi) mendukung dan mengusung (Amerta) harus serius, kawal sampai titik darah penghabisan,” pesan Cokorda Pemecutan kepada Golkar dan koalisinya.

Kepada pemenang Pilwali Denpasar yakni Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa), Cokorda Pemecutan mengucapkan selamat. Ia pun mengakui sejak awal sudah mendukung Jaya Negara.

“Saya dari awal sudah mendukung Jaya Negara. Partainya PDI Perjuangan belum mendukung (memberikan rekomendasi) saya sudah duluan mendukung,” ungkap Cokorda Pemecutan.

Cokorda Pemecutan pun berharap di bawah kepemimpinan Jaya Wibawa Denpasar bisa semakin maju dan masyarakatnya sejahtera sesuai visi misi Jaya Wibawa membawa Denpasar MAJU (Makmur, Aman, Jujur, Unggul). Lebih khususnya lagi diharapkan Jaya Wibawa mampu mengatasi berbagai permasalahan Denpasar salah satunya banjir.

“Sekarang Kota Denpasar ini kan Kota Metropolitan di Bali, harus diperbaiki taman-tamannya, banjir harus diminamilisir. Sekarang banjir dimana-mana, di kota, di Renon, perumahan-perumahan baru juga kena banjir. Masalah banjir ini harus segera diatasi. Jangan sampai sekadar walikota-walikota saja tapi tidak ada bekerja serius, ini repot,” tandas Cokorda Pemecutan.

Di sisi lain Cokorda Pemecutan juga menyayangkan Wandhira yang serta merta dan seperti “grasak-grusu” menyampaikan permohonan maaf kepada AMD akibat pernyataan Wandhira yang menyebutkan ada anomali di Pilwali Kota Denpasar.

“Dak usah (buru-buru) minta maaf. Sebagai pimpinan partai (Golkar) jangan kecorog malu namanya (jangan tergesa-gesa),” kata Cokorda Pemecutan.

Saat ditanya bagaimana dampak pernyataan permintaan maaf Wandhira kepada AMD bagi kehormatan Partai Golkar, Cokorda Pemecutan lagi-lagi menyangkan kenapa sampai Wandhira minta maaf ke AMD.

“Kok minta maaf? Ngapain minta maaf, pribadi aja. Jangan sampai Golkarnya dimintamaafkan. Kan pribadi saja. Apakah dia (Wandhira) ada janji (kepada AMD) kan saya tidak tahu,” tegas Cokorda Pemecutan.

“Makanya hati-hati buat pernyataan. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga,” pesan Cokorda Pemecutan kepada Wandhira.

AMD yang sempat dihubungi tim jurnalis dengan mengirimkan share location sedang berada di Pura Ulun Danu Batur menjawab singkat terhadap berita viralnya Ketua Golkar Denpasar didesak mundur.

AMD saat berada di Pura Ulun Danu Batur Kintamani, Bangli, Sabtu siang (19/12/2020).

“Kalau saya jadi Ketua Golkar pasti mundur dengan perolehan suara paslonnya hanya 18 persen di Pilwali Denpasar. Malu dong partai besar kok suara calonnya hanya segitu,” kata AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H.,M.H.,M.Kn.

AMD menanggapi santai pemberitaan viral mengenai permohonan maaf Wandhira dan desakan kader senior Golkar agar Wandhira mundur dari Ketua Golkar Denpasar. AMD bersama Milenial Kota Denpasar menyebut Wandhira sebagai Ketua DPD Partai Golkar Denpasar dan Ketua Tim Pemenangan Amerta tulus meminta maaf karena disamping secara terbuka, permintaan maaf juga disampikan melalui teman-temannya.

AMD yang bukan kader Golkar, hanya Tokoh Masyarakat yang punya dukungan massa dan disegani di Kalangan Milenial juga dingin menyikapi kegaduhan yang terjadi di Golkar. Namun AMD hanya mengatakan kalau dirinya sebagai Ketua Golkar Denpasar pasti akan mundur menghadapi realita hasil Pilwali ini.

“Mungkin ini yang disebut kejutan Pak Ketua Golkar Bali Sugawa Korry. Iya sudah catatan sejarahlah baru kali ini memang ada Paslon usungan 3 Partai Besar Golkar, Demokrat, Nasdem dapat dukungan masyarakat Denpasar seperti itu,” ungkap AMD.

“Berarti suara 18 persen bagi bertiga cuma 6 persen dong,” sambung AMD sembari menyampaikan di 3 partai besar itu kan ada to koh- tokoh hebat seperti Putu Suasta Politikus Denpasar yang katanya mumpuni hebat berpengaruh. “Tapi yang jelas saya tidak ikut campur urusan partai mereka,” tutup AMD.

Seperti diberitakan sebelumnya Agung Manik Danendra AMD Tokoh Milenial Humanis Merakyat memang tidak asal ancam. Gugatan Class Action (Gugatan Kelompok) kepada Ketua Tim Pemenangan Amerta Wayan Mariyana Wandhira yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar nyaris terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin siang (14/12/2020) .

Saat itu AMD bersama tim advokat hendak mengajukan Gugatan Class Action kepada Wandhira dengan nilai gugatan tidak tanggung-tanggung yakni mencapai Rp 1 Triliun atas pernyataan Wandhira yang menyebut ada anomali di Pilwali Denpasar.

Namun akhirnya Wandhira menyampaikan permohonan maaf kepada AMD sehingga AMD yang merupakan sosok negararawan sejati urung melanjutkan gugatan ini karena menghargaai permintaan maaf Wandhira yang dianggap tulus dan sudah mengaku kekeliruannya.

“Kali ini jika tyang (saya) dianggap keliru oleh Pak AMD, tiang sangat menjujung tinggi rasa persatuan dan persaudaraan. Agar jangan hanya karena sebuah kata maaf kita tidak lagi bersahabat dan bersaudara,” ungkapnya dalam keterangan pers kepada Metro Bali, Senin siang (14/12/2020) .

“Maka karena rasa ketersinggungan Pak AMD atas pernyataan tyang (saya) pada pemberitaan yang lalu tyang minta maaf dan tali silhturahmi kita tetap berjalan dan terjalin dengan baik,” pungkas Wandhira.

Seperti diketahui yang diusung Golkar, Demokrat dan NasDem kalah telak di Pilwali Denpasar Paslon Amerta kalah telak dari Paslon Jaya Wibawa. Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara KPU Denpasar yang digelar Rabu (16/12/2020), Paslon Amerta hanya meraih suara sebanyak 42.730 suara sah atau hanya 18,792 %.

Alhasil lawannya Jaya Wibawa keluar sebagai pemenang kontestasi Pilwali Denpasar 9 Desember 2020. Jaya Wibawa yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PSI dan Hanura meraih suara sebanyak 184.655 suara sah atau 81,208 %.

Sebelumnya AMD, tokoh Humanis merakyat yang peduli Bali telah tunaikan janji untuk bangun potensi ekonomi Bali dengan Kerja Nyata, terbukti IAMDIBALI Market Place dan AMD Card digital telah dapat diakses di Google Playstore untuk Masyarakat Bali Khususnya dan Nusantara. (ana)

Cek linknya disini
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.customer.amd

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.merchant.amd

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.amd.forus.card

Resmi di-launching 12-12-2020, AMD for Us AMD Milik Kita, Untuk Kita dan Lingkungan.