Jerusalem,  (Metrobali.com) –

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Senin larut malam (31/3), bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem, dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan pembicaraan perdamaian.

Kerry mendarat pada Senin malam dalam kunjungan tanpa rencana ke Israel, di tengah krisis mengenai masalah pembebasan tahanan Palestina, perbedaan pendapat yang bisa membuat pembicaraan itu macet total.

Israel menunda pembebasan yang direncanakan dilakukan Sabtu lalu (29/3) satu kelompok yang terdiri atas 26 tahanan Palestina, karena penolakan para menteri sayap-kanan untuk memasukkan warga Arab Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Menurut harian Ha’aretz, Kerry menyampaikan kepada Netanyahu pesan bahwa AS mungkin membebaskan mata-mata Israel-Amerika Jonathan Pollard –yang telah dipenjarakan dengan tuduhan mata-mata sejak 1987, sebagai pertukaran bagi kesepakatan Israel untuk membebaskan 14 tahanan Arab-Israel.

“Ada kemungkinan bahwa pembebasan mata-mata Jonathan Pollard akan dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang dirancang saat ini,” kata seorang pejabat senior kepada surat kabar itu.

Netanyahu dan Kerry telah bertemu selama lebih dari tiga jam, dan pertemuan mereka berakhir sekitar pukul 23.30 waktu setempat (Selasa, 04.30 WIB), kata satu sumber di Kedutaan Besar AS Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi kepada Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Kerry dijadwalkan mengunjungi Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas tapi pertemuan itu tampaknya telah ditunda sampai Selasa pagi waktu setempat.

Israel dan Pemerintah Otonomi Palestina melanjutkan pembicaraan perdamaian setelah tiga tahun terhenti pada Juli tahun lalu. Di tengah pembicaraan baru tersebut, pemerintah Israel setuju untuk membebaskan 104 tahanan Palestina. Sejauh ini, negara Yahudi tersebut telah membebaskan 78 tahanan Palestina.

(Ant) –