Quetta, Pakistan, (Metrobali.com) –

Setidaknya 12 penumpang tewas dan lebih dari 30 orang lainnya cedera Selasa ketika gerilyawan membom satu kereta api di Provinsi Baluchistan Pakistan, kata sumber-sumber rumah sakit dan para pejabat.

Ledakan itu terjadi sehari setelah pasukan keamanan Pakistan mengatakan mereka membunuh 30 gerilyawan separatis di salah satu dari bentrokan-bentrokan paling berdarah dalam beberapa bulan di provinsi yang kaya gas itu.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu dan tidak jelas apakah itu ada kaitannya dengan pertempuran itu. Selain kelompok separatis, gerilyawan Islam juga beroperasi di Baluchistan, yang terletak di perbatasan Iran dan Afghanistan.

Bom itu meledak di kereta api Jaffar Express tujuan Rawalpindi di gerbong pria, di kota Sibi, 120km tenggara ibu kota provinsi itu, Quetta.

“Api membakar gerbong itu setelah ledakan terjadi yang menyebabkan banyak penumpang tewas,” kata seorang petugas penyelamatan. Menteri perkeretaapian Khawaaja Saad Rafique mengonfirmasikan jumlah korban tewas itu.

Para pejabat pemerintah tidak mengidentifikasi kelompok gerilyawan yang diperkirakan melakukan serangan itu.

Pemberontakan separatis tingkat rendah di Baluchistan adalah salah satu dari masalah-masalah keamanan yang kronis mengganggu stabilitas di Pakistan.

Kelompok separatis itu menuduh pemerintah merampok sumber-sumber alam provinsi itu dan membiarkan penduduknya tetap miskin. Mereka mengatakan kelompok-kelompok yang didukung pemerintah secara rutin menculik, menyiksa dan mengeksekusi etnik Baluchistan, tuduhan-tuduhan yang juga diungkapkan oleh para pengkampanye hak asasi manusia.

Pasukan keamanan membantah melanggar hak asasi manusia.

Pemberontak juga menargetkan para warga sipl terutama Pakistan dari kelompok-kelompok etnik lain yang tinggal di Baluchistan.

Pemerintah memperketat akses pengawasan ke provinsi itu dan para wartawan asing sulit mendapat izin untuk berkunjung ke sana.

(Ant) –