Rombongan Persembahyangan Alami Kram di Batu KaruTabanan (Metrobali.com)-

6 orang pendaki (Pemedek) usai melakukan persembahyangan di Batu Karu, Tabanan mengalami kelelahan, tak bisa melanjutkan kembali perjalanan, Minggu (2/7). Mereka terpaksa harus bertahan di Pura Petali sembari menunggu bala bantuan datang. Informasi yang berhasil dihimpun, para pemedek itu memulai perjalanan spiritualnya pada Minggu (2/7) pagi sekitar 06.30 Wita dan tiba di puncak sekitar pukul 15.00 Wita.

Kepala Kantor Basarnas SAR Denpasar Didi Hamzar, saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya baru menerima laporan pada Senin (3/7) dini hari tadi.”Informasinya mereka mengalami kram akibat kedinginan dan kelelahan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanannya,” ujarnya, Senin (3/7).
Kasi SAR Basarnas Gde Darmada katanya, sekira pukul 02.15 Wita tim SAR sudah berada di ketinggian 884 MDPL. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan potensi SAR terkait, diantaranya Polsek Penebel, TNI, Sabara Polda Bali, BPBD Tabanan, Pecalang, dan Pemandu Gunung Batu Karu.
“Sebelumnya 5 orang pecalang telah naik menuju posisi target berada,” ungkapnya, seraya menambahkan, tim dibagi menjadi 2 regu dimana 10 orang diantaranya melanjutkan pendakian, sementara tim lainnya standby di Posko.
“Akhirnya seluruh target dapat ditemukan pada pukul 03.35 Wita di posisi koordinat 08 21 04.00 S – 115 06 07.44 T,” jelasnya.
Sepuluh menit berselang setelah melakukan persiapan, merekapun kembali melanjutkan perjalanan menuruni gunung. Salah seorang korban yang mengalamai keram pada bagian kakinya harus dibopong secara bergantian.
Tim SAR bersama target tiba di Pura Petali sekitar pukul 06.30 wita.
Setelah mendapatkan pemeriksaan medis oleh PMI Tabanan dan dinyatakan dalam kondisi sehat, 6 orang tersebut diserahkan kepada pihak keluarga.
Diketahui identitas keenam Pemedek tersebut Ngurah Awan (L/34), Ayuning (P/17), Gek Intan (P/24), Jong Yeni (P/46), Ayu Werdi (P/34), dan Jung Citra (P/36), merupakan warga Sunantaya Bajra, Kabupaten Tabanan.SIA-MB