ronny f sompie1

Jembrana (Metrobali.com)

Mengantisipasi kemungkinan terjadi menjelang Pilkada Jembrana 9 Desember 2015 mendatang, Polres Jembrana diminta untuk selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait, termasuk dengan masyarakat desa pakraman. Juga melaksanakan tugas pokok sebagai Polri, diantaranya pelayanan, pengayoman dan memberikan pengamanan.

Penekanan tersebut disampaikan Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Ronny F Sompie. SH. MH saat melakukan kunjungan di Polres Jembrana, Selasa (12/5).

Kapolda juga berharap agar penegakan hukum lebih bersifat restorative justice, yakni pendekatan yang menitik beratkan pada kondisi terciptanya keamanan dan ketertiban pada masyarakat, karena hukum adalah sebagai sarana, bukan sebagai tujuan.

“Meskipun delik biasa belum diatur dalam undang-undang, tapi kita bisa belajar dari kasus di Situbondo, Jawa Timur, sehingga restorasi justice bisa dilakukan” tandas Kapolda Bali.

Seluruh anggota Polres Jembrana juga diminta untuk menjalankan dan mengejawantahkan 10 program prioritas Kapolri, dengan melakukan koordinasi dengan semua instansi dan elemen masyarakat.

Kapolda menegaskan pihaknya sangat konsen terhadap pintu masuk Bali di ujung barat, karena berimplementasi terhadap keamanan Bali secara keseluruhan. Menurutnya meski kondisi X-Ray belum dapat dioperasikan, penjagaan dan pengawasan akan barang terlarang tetap menjadi prioritas. Bahkan pihaknya meminta Polres Jembrana dapat menjalin kerjasama dengan Pemkab Jembrana atau komunitas hewan, khususnya anjing.

“Kalau di Jembrana ada komunitasnya, nanti kita lakukan pelatihan. Di Jembrana silahkan hubungi Kapolresnya” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Kapolda Bali menyerahkan awig-awig Kabupaten Jembrana, sementara Bupat Jembrana I Putu Artha berkesempatan menyematkan Udeng Tri Brata kepada Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Ronny F Sompie. MT-MB