Gianyar, (Metrobali.com)
Paska diterjang banjir pada Sabtu (10/10/2020) lalu, sebuah jembatan penghubung antara wilayah Banjar Sengguan Kangin,  Kelurahan Gianyar dengan sebuah pura beji terputus. Jembatan yang berbahan plat besi dan berpondasikan beton itu pun amblas, sehingga akses menuju pura beji harus menyebrang Sungai  Cangkir.
Pantauan dilapangan, lokasi beji berada di aliran Sungai Cangkir dan harus menuruni anak tangga yang berjumlah 100-an, dan menuju lokasinya melintasi berupa tegalan. Sampai di aliran sungai, jalan setapak pun akan menghubungkan ke lokasi pura beji tersebut. Namun lokasi beji berada di timur sungai, sehingga perlu menyebrang sungai yang debit airnya besar ketika hujan turun.
Dikonfirmasi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Ngakan Dharma Jati menjelaskan jembatan itu dibangun sekitar tahun 2009. “Iya, jembatannya putus menuju Pura Beji Pesiraman putus waktu hujan pada tanggal 10 Oktober kemarin. Tadi saya juga sudah turun ke lokasi mengecek,” jelasnya, Rabu (14/10/2020).
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan selanjutnya akan berkoordinasi dengan PU Kabupaten Gianyar dalam tindaklanjutannya. Sementara untuk menangani, pihaknya pun baru melakukan asesment saja dan tidak melalukan evakuasi mengingat lokasi dan kondisi jembatan telah digerus oleh banjir.
“Untuk jembatannya itu memiliki panjang sekitar 15 meter, dan lebarnya 1,5 meter. Bahannya memakai baja dan plat saja yang biasanya digunakan sebagai jalan penghubung ke Pure Beji Pesiraman yang diempon oleh 9 kepala  keluarga. Tadi tidak ada penanganan , hanya asesment saja,” tandasnya.(Ctr)