Denpasar (Metrobali) –

 

Seiring meningkatnya jumlah kunjungan pariwisata dan kesiapsiagaan kita dalam mengelola kebersihan dan kenyamanan dalam rangka menyambut kedatangan para delegasi KTT G20 maka aspek kebersihan menjadi aspek utama yang perlu diperhatikan. Bukan sekedar kondisi yang bersih, melainkan bagaimana pengelola destinasi wisata menyiapkan sarana prasarana untuk menunjang kebersihan itu seperti penerapan protokol kesehatan, penyediaan tempat sampah, serta pengelolaan sanitasi yang tepat.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepada Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Denpasar, Ir. M. A. Dezire Mulyani, M.Si.saat membuka Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata, di Hotel Prama Sanur – Denpasar, Rabu (22/62/022).

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat memberikan modal untuk pembangunan berkelanjutan. Menjaga destinasi wisata agar berkelanjutan dan selalu dikunjungi oleh wisatawan juga memerlukan perhatian khusus.

Sapta Pesona yang merupakan konsep sadar wisata pada suatu destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong berkembangnya industri pariwisata. Sapta Pesona memiliki tujuh unsur, dua di antaranya adalah unsur bersih dan indah dimana daya tarik wisata mencerminkan keadaan yang sehat atau higienis sehingga memberikan rasa nyaman bagi wisatawan saat berkunjung. Dengan DTW yang bersih akan mewujudkan keadaan indah yang akan memberikan pesan mendalam bagi wisatawan. Hal tersebut dapat mewujudkan potensi kunjungan serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas. Sedangkan lingkungan yang kotor dan rusak akan menciptakan pengalaman buruk bagi pengunjung.

Terutama pada masa pasca pandemi ini, aspek kebersihan menjadi aspek utama yang perlu diperhatikan. Aspek kebersihan yang dimaksud bukan sekedar kondisi yang bersih, melainkan bagaimana pengelola destinasi wisata menyiapkan sarana prasarana untuk menunjang kebersihan itu seperti penerapan protokol kesehatan, penyediaan tempat sampah, serta pengelolaan sanitasi yang tepat.

“Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata memandang perlu dilakukannya upaya pengembangan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan Destinasi Wisata melalui Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pelaku pengelola destinasi wisata, dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi dan cara pengelolaan sampah,” terang Dezire.

Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari unsur pengelola daya tarik wisata dan pengelola desa wisata serta kelompok sadar wisata.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, dua hari penyampaian materi oleh narasumber dan hari ketiga kunjungan praktek lapangan ke Desa Wisata Penglipuran. Desa Wisata Pengelipuran dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia. Selain itu juga mendapat beberapa penghargaan, seperti Indonesia Sustainable Tourism Award tahun 2017 dan Sustainable Destination Top 100 Versi Green Destination Foundation.

“Diharapkan, peserta pelatihan nantinya mengerti standar dan ketentuan mengenai kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah sesuai standar di daya tarik wisata dan desa wisata, Melakukan evaluasi terhadap upaya kebersihan lingkungan, sanitasi dan serta pengelolaan sampah yang telah dilakukannya serta dapat mewujudkan keindahan dan kebersihan sesuai dengan standar serta memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik kepada wisatawan yang berkunjung pada daya tarik wisata dan desa wisata di Kota Denpasar,” pungkas Dezire.

 

Pewarta : Hidayat