seranggaWashington (Metrobali.com)-

 

Menghitung jumlah serangga kecil yang setiap tahun beterbangan sepertinya tidak mungkin, tapi para peneliti Inggris telah menyelesaikan penghitungan paling komprehensif yang pernah dilakukan dan jumlah yang mereka hitung hampir tidak bisa dipercaya.

Total 3,5 triliun serangga yang jika digabungkan beratnya 3.200 ton setiap tahun bermigrasi di atas wilayah tengah-selatan Inggris yang dipantau dengan radar khusus dan sistem jaring udara yang didukung balon menurut para peneliti pada Kamis (23/12).

“Migrasi serangga di ketinggian sangat besar,” kata ahli entomologi dari University of Exeter, Jason Chapman, yang hasil risetnya dipublikasikan di jurnal Science.

“Aliran di udara adalah aspek yang kurang diperhatikan dalam ekosistem daratan, setara dengan perpindahan plankton di samudra yang menjadi kekuatan rantai makanan samudra.”

Para peneliti melacak migrasi serangga pada ketinggian antara 150 meter sampai 1.200 meter dalam periode 10 tahun. Mereka menduga lebih banyak serangga yang bermigrasi bisa ditemukan di tempat yang lain.

“Jumlahnya akan jauh lebih tinggi di sebagian besar bagian dunia, namun kami masih kekurangan data untuk meramalkan jumlah totalnya,” kata Chapman.

Dalam hal biomassa, serangga jauh melampui jumlah burung yang bermigrasi di Inggris. Biomassa mereka tujuh kali dari 30 juta burung penyanyi yang terbang dari Inggris ke Afrika setiap musim gugur.

Studi para peneliti tidak mencakup titik pemberangkatan dan tujuan serangga yang bermigrasi, namun mereka diperkirakan melakukan perjalanan bolak balik berkilo-kilometer, dan kadang di atas English Channel dan North Sea.

“Beberapa kupu-kupu dan ngengat yang kami pelajari bermigrasi ratusan kilometer masing-masing generasinya, dan ribuan kilometer selama setahun, yang mungkin melibatkan enam generasi,” kata Chapman.

Serangga memainkan peran penting, membantu penyerbukan tumbuhan, membantu menyuburkan tanah melalui pembusukan, menjadi sumber makanan burung dan kelelawar, menyebarkan penyakit dan menjadi hama tanaman sekaligus predator hama.

“Kita tidak bisa berfungsi tanpa mereka,” kata Chapman sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Migrasi massal serangga umumnya menuju ke utara selama musim semi dan selatan selama musim gugur.

Serangga yang paling banyak terbang pada siang hari dalam penelitian itu meliputi kutu daun, dan lebah parasit mungil yang menyerang mereka.

Sementara serangga berukuran sedang yang paling banyak terbang meliputi lalat dan kepik, serta serangga besar yang paling umum seperti kupu-kupu besar.

Pada malam hari, sangat banyak serangga kecil seperti agas dan lalat lainnya, sementara yang berukuran medium meliputi lalat lacewing dan yang besar seperti ngengat noctuid dan ngengat besar yang disebut hawkmoth. Sumber : Antara