swalayan

Denpasar(Metrobali.com)-

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I Gusti Ketut Agung Sudaratmaja mengatakan sektor pertanian sudah banyak diserap oleh pasar swalayan, restoran dan hotel di Bali.

“Dari pemantauan di lapangan sektor pertanian yang ada di Badung bagian utara, seperti buah lokal, kopi dan sayur-sayuran sudah banyak diserap hotel yang ada di Badung bagian selatan,” katanya di Mangupura, Bali, Jumat (25/7).

Ia mengatakan dengan diserap komoditas hasil pertanian tersebut ke restoran dan ke hotel tersebut, maka para petani harus mampu menyediakan hasil-hasil pertanian yang berkualitas tinggi.

“Para petani harus mampu meningkatkan hasil pertaniannya yang berkualitas tinggi serta menjaga kebersinambungannya menyuplai kebutuhan restoran dan hotel tersebut,” ucapnya.

Sudaratmaja lebih lanjut mengatakan saat ini sebuah pasar swalayan di Denpasar sudah melakukan kerja sama untuk mensuplai kebutuhannya terutama dari komoditas pertanian dan perkebunan itu.

“Bahkan kami dari Pemkab Badung sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait pemenuhan kebutuhan dengan pasar swalayan tersebut,” ujarnya.

Dikatakan pemerintah kabupaten terus mengenjot hasil pertanian dari para petani agar bisa masuk ke pasar swalayan lebih banyak. Sehingga penghasilan dari petani tersebut bisa meningkat seiring hasil pertanian dan perkebunannya.

“Kami berharap dengan komoditi pertanian dan perkebunan bisa masuk ke pasar swalayan, restoran dan hotel yang sebagian besar ada di Badung bagian selatan (Kuta dan Nusa Dua), gairah para petani akan meningkat,” katanya.

Ia mengakui sebagian besar kendala yang dihadapi petani adalah persoalan pemasaran dan mampu secara kontinyu memproduksi hasil tersebut.

“Kendala itu secara perlahan-lahan telah dicarikan jalan keluar dengan melakukan pemkab kerja sama antar-instansi dalam membeli hasil produksi dari petani itu. Seperti kerja sama dengan restoran dan hotel,” katanya. AN-MB