IMG_0684

Persembahyangan bersama perayaan Hari Saraswati/MB

Denpasar, (Metrobali. com) –

Perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh setiap 210 hari sekali pada  Saniscara Kliwon Wuku Watugunung di Bali sangat penting artinya bagi umat Hindu. Karena hari raya Saraswati merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan terutama pengetahuan suci weda yang patut menjadi pedoman bagi kita semua untuk dapat terus menggali ilmu pengetahuan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin keras dan kejam. Hanya, dengan semangat belajar yang tinggi dalam menghadapi tantangan global kita bisa mempertahankan diri untuk tidak terpinggirkan dari arus persaingan yang kuat. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam darma wacananya pada acara persembahyangan bersama perayaan Hari Saraswati, bertempat di Pura Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur Bali, pada Sabtu (28/11).

Pada kesempatan tersebut Gubernur Pastika, juga menyampaikan bahwa perayaan Hari Raya Saraswati tidak hanya dimaknai sebagai simbolisasi. Namun dalam perayaan ini, lebih dimanfaatkan untuk mensucikan atau mengenang kembali betapa pentingnya ilmu pengetahuan tersebut. “Sebagai seorang intelektual kita harus terus meperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak pernah berhenti untuk belajar menggunakan kesempatan dalam memperbaharui pengetahuan yang dimiliki,” ujar Pastika.  Sehingga dalam perkembangannya, pengetahuan yang dimiliki dapat diwariskan kepada anak-cucu generasi selanjutnya, untuk itulah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan tersebut tidak pernah putus dan terus berputar seperti lambang genitri yang disimbolkan pada Dewi Saraswati. Oleh karenanya, Pastika berharap masyarakat dari seluruh lapisan dan seluruh tipe jabatan pekerjaan yang dimiliki saat ini, agar tidak puas dengan pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya terus menggali potensi diri yang ada.

Pastika juga berpesan agar masyarakat selalui ingat dengan ajaran dalam agama hindu yang menyebutkan Satyam, Siwam dan Sundaram  berarti Kebenaran, Kesucian dan Keindahan. Hal tersebut merupakan suatu entitas yang luar biasa, dalam mewarnai gaya hidup sebagai cerminan dasar untuk melakukan kebiasaan sehari-hari. Sehingga dalam menjalankan kehidupan ini kita dapat meramu ilmu pengetahuan dalam komposisi yang tepat untuk mewujudkan tiga hal suci tersebut menjadi satu kesatuan.

Persembahyangan tersebut dipimpin oleh Ida Pedande Putra Mas Buangan Griya Dauh Pasar Sanur. Persemba juga diikuti Kepala SKPD serta seluruh Pegawai di lingkungan  Pemerintah Provinsi Bali. AD-MB