Kunjungan Gubernur di Bungaya Karangasem

Karangasem (Metrobali.com)-

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika minta aparat desa untuk mengurus orang miskin di desanya dengan serius sampai tuntas. Sebelum bisa mengentaskan kemiskinan, jangan ada kepala desa yang berpikir untuk membangun kantor desa. Hal itu disampaikan Pastika pada saat meninjau pelaksanaan program Gerbangsadu Mandara di desa Bungaya, Bebandem Karangasem, Rabu (5/2).

“ Kepala Desa jangan pernah berpikir untuk membangun kantor yang megah, sebelum orang miskin yang ada di desa bisa dituntaskan”, tegasnya.

Dalam penyaluran bantuan Pastika yang didampingi kepala BPMPD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana dan Kepala Biro Humas, Ketut Teneng, juga minta para kepala dusun untuk melaporkan dan memberikan data yang benar kepada pemerintah sehingga bantuan itu bisa mencapai sasaran yang tepat. ”Jangan sampai ada orang kaya mendapat bantuan, sedang orang miskin tidak. Kepala dusun harus memiliki nyali yang besar dalam menghadapi preman-preman desa yang berusaha untuk menyabot bantuan yang seharusnya diberikan kepada yang layak mendapatkan,” katanya.

Dikatakan, kalau terjadi kesalahan dalam penyaluran itu artinya kesalahan kepala dusun yang menyampaikan data kepada instansi di atasnya. Jangan sampai ada orang kaya yang mengaku miskin, karena orang kaya yang mengaku miskin itu akan dikutuk oleh Tuhan dan bisa benar-benar miskin selamanya.

Untuk mendapat data yang valid mengenai angka kemiskian, kepala desa harus meggunakan data yang dikeluarkan oleh Balai Pusat Statistik dan jangan pernah menggunakan data yang dikeluarkan pihak lain. Untuk mendapatkan dana tambahan Gerbangsadu Mandara, Pastika menjelaskan bahwa, dana itu akan digelontorkan lagi bagi desa-desa yang memiliki gairah untuk mengelola setelah seluruh desa miskin di Bali yang berjumlah 500 desa mendapatkan bagiannya, pungkasnya.

Menurut Kepala Desa Bungaya, Komang Suarta, Desa Bungaya Bebandem Karangasem sebagai salah satu dari 127 desa  penerima Gerbangsadu Mandara yang sudah digelontorkan Pemerintah Provinsi Bali sejak tahu 2012 dengan jumlah 1 miliar 20 juta rupiah.

Desa Bungaya yang memiliki penduduk 5.317 jiwa  telah menggunakan dana tersebut dengan baik sesuai dengan pemanfaatanya. 20 juta rupiah dipakai sebagai dana operasional, berupa biaya rapat-rapat, ATK, dan perjalanan dinas,  200 juta rupiah dimanfaatkan sebagai penunjang pengembangan usaha ekonomi desa yang berupa usaha reservoir air dan pengolahan sampah. Sedang 800 juta dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa melalui usaha simpan pinjam yang diperuntukkan bagi usaha dagang.

Dari usaha pinjam tersebut dana yang awalnya berumlah 800 juta tahun 2012 sekarang sudah berkembang menjadi Rp. 1.165.000.000 (satu miliar seratus enam puluh lima juta rupiah). Suarta juga melaporkan bahwa selain mendapat dana Gerbangsadu Mandara, Desa Bungaya juga mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah Provinsi Bali sebanyak 11 unit sejak tahun 2011.

Bedah rumah juga dibantu dari bantuan CSR sebanyak 10 unit, dan dari PNPM Mandiri sebanyak 1 unit. Selain itu bantuan berupa seragam sekolah juga diterima dari PNPM Mandiri untuk  230 orang siswa SD dan 117 untuk siswa SMP, tambahnya. Sebanyak 222 siswa miskin berprestasi dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK juga sudah mendapat bantuan bea siswa dari Pemerintah Provinsi Bali, sehingga   dari  tahun 2011 sampai tahun 2013 sudah terjadi penurunan jumlah angka RTM dari 512 KK menjadi 212 KK. Dari sejumlah 212 KK RTM juga  telah dibantu dengan raskin masing-masing 15 kg per bulan, pungkasnya. BUD-MB