Gubernur dan Kepala SKPD Hadiri Upacara Tawur Agung Labuh Gentuh di Pura Agung Besakih
Amlapura (Metrobali.com)-
Serangkaian ritual menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghadiri upacara Tawur Agung labuh Gentuh Kesanga di Pura Agung Besakih (22/3). Upacara ini bertujuan mensucikan alam semesta raya beserta isinya serta memohon keharmonisan hubungan antara umat manusia dengan penciptanya, alam dan sesame manusia. Hal ini sejalan dengan konsep kesimbangan, ajaran Tri Hita Karana yang dianut oleh masyarakat Hindu di Bali.
Pada acara itu, Gubernur yang didampingi Nyonya Ayu Pastika beserta seluruh kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah ) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali berkesempatan melakukan persembahyangan bersama di lokasi upacara yang mengambil tempat di bencingah Pura Agung Besakih.
Dalam wawancaranya dengan awak media seusai persembahyangan, Gubernur mengatakan bahwa rangkaian upacara hari Raya Nyepi ini hendaknya bukan sekedar upacara pensucian alam semesta saja, namun juga meliputi pensucian terhadap diri sendiri.
“Setelah pelaksanaan upacara ini saya berharap kita dapat menyerap semangat Nyepi untuk kita terapkan di tahun Saka yang baru dan yang pada akhirnya mampu menyiapkan kondisi jiwa kita untuk menghadapi rintangan di tahun yang akan datang sesuai dengan swadarma kita masing-masing,” katanya.
Gubernur juga menghimbau agar para umat Hindhu dapat melaksanakan catur brata penyepian (amati geni, amati karya, amati lelanguan dan amati lelungaan) dengan baik. GAb-MB
1 Komentar
Semoga Bali tetap Shanti dan metaksu. Para pemimpin dan seluruh masyarakat Bali dapat mulat sarira,introspeksi diri tentang pikiran,perkataan dan perbuatan masing masing. Apakah sudah sesuai dengan Trikaya Parisudha ataukah belum? Bali memang memiliki local wisdom yg luar bisa, yaity hari raya Nyepi yg memberikan kesempatan bagi bumi Bali untuk beristirahat sejenak dari keriuhan yang semakin menghawatirkan. Disamping itu, bagi umat Hindu juga diberikan kesempatan untuk merenung dengan tenang tentang segala karma yg telah dibuatnya selama setahun. Bagaimana dia telah memanfaatkan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan? Dengan merenung ini,mungkin kita dapat mengevaluasi dgn baik dan jujur perbuatan kita masing masing dan selamjutnya membuat rencana utk masa yad. Semoga kita tidak mengabaikan kesempaptan ini. Selamat hari raya Nyepi th. Caka 1924.