20170910_173440
Sejumlah anggota Banser dari GP Ansor kabupaten Badung mendatangi lokasi kebakaran untuk memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran/MB

Nusa Dua, (MetroBali.com) –

Pasca terbakarnya Pemukiman pemulung di Jalan By Pass Ngurah Rai tepatnya di Lingkungan Bualu, Nusa Dua, Badung Jumat (8/9) lalu. Berbondong-bondong warga di Denpasar memberikan solidaritas bantuan. Seperti yang terlihat pada Minggu (10/9) sore. Sejumlah anggota Banser dari GP Ansor kabupaten Badung mendatangi lokasi kebakaran untuk memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran.

Imam Bukhari Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Badung mengungkapkan, tujuan pihaknya memberikan bantuan kepada warga yang terkena kebakaran tak lain adalah wujud partisipasi pihaknya untuk meringankan beban para korban kebakaran tanpa memandang suku, agama dan Ras.
“Kami berharap bantuan ini sangat berguna bagi warga disini dan sumbangan ini merupakan bentuk partisipasi kami, tidak memandang suku, agama dan Ras. Jumlahnya sekitar Rp40 juta – 50 juta. Itu dua hari kita kumpulkan dari masyarakat dan pengurus Ada sembako, beras dan lain sebagainya dan uang Rp40 juta sampai Rp50 juta,” ujarnya di lokasi, Minggu (10/9).
Kedepan, pihaknya akan menugaskan anggota Banser PAC Kuta Selatan untuk membantu di lokasi kebakaran, seperti mendirikan bangunan agar lokasi tersebut bisa segera dipulihkan seperti sedia kala.
Tokoh masyarakat di lingkungan tersebut M.Yusuf (50) mengungkapkan, saat ini bantuan yang diterima oleh pihaknya sudah lebih dari cukup. Pihaknya sangat berterimakasih atas bantuan yang disalurkan oleh GP Anshor Badung. Dituturkannya, awal mula api datang berasal dari salah satu rumah semi permanen milik pekerja proyek.
Kini sekitar 60 KK yang tinggal di lokasi tersebut tidur di mushola. Di lokasi tersebut juga pihaknya menyiapkan dapur umum selama 24 jam. Untungnya, hanya ada dua anak yang masih bersekolah sehingga untuk trauma psikologis anak-anak tersebut masih bisa diatasi.
Pemerintah kabupaten Badung sendiri rencananya melalui wakil Bupatinya akan mengunjungi lokasi yang rentan terbakar itu, esok Senin (11/9).
Yusuf mengakui, jika di lokasi tersebut pernah terjadi peristiwa serupa. Itu terjadi sekitar 8 bulan yang lalu. Hanya saja kala itu tidak separah seperti saat ini.
“Dulu pernah ini kali kedua, itu sekitar 8 bulan yang lalu ada 8 rumah dan 1 mushola yang terbakar dan waktu itu sudah dibangun kembali. Penyebabnya itu kompor, saat itu ada warga yang memasak gula imbasnya merembet ke mushola,” terangnya.
Seperti diberita sebelumnya, kampung pemulung yang dihuni oleh 80 KK terbakar pada Jumat (8/9) sore sekitar pukul 16.00 wita. Diduga api berasal dari arus pendek atau konsleting listrik. Menurut Yusuf, pasca terjadinya kebakaran salah satu pemilik tanah bernama Mangku memutuskan untuk mencabut lahan yang disewa oleh warga yang didominasi oleh pendatang itu, seluas 4 are yang dihuni oleh 15 KK. SIA-MB