Kairo (Metrobali.com)-

Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy, Jumat (20/3), menerima kunjungan kehormatan (courtesy visit) pimpinan Global University Beirut, yaitu Syeikh Abdurrahman Amash dan Adnan Traboulsi.

“Pimpinan Global University Beirut (GUB) ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia yang telah terjalin baik selama ini,” kata Koordinato Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beirut Wendi Budi Raharjo kepada Antara Kairo, Jumat (20/3).

Kunjungan kehormatan pimpinan GUB ini merupakan bagian dari upaya peningkatan hubungan, menyusul penandatanganan nota persepahaman (MoU) Global University Beirut dan Kementerian Agama RI pada bulan Desember 2013 ihwal kerja sama di bidang pendidikan.

Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, kata dia, pada akhir tahun lalu, Kementerian Agama RI dan perwakilan dari 10 pondok pesantren Indonesia melakukan studi banding dan pelatihan teknik pengajaran bahasa Arab.

Salah satu kegiatan yang telah terealisasi adalah kunjungan delegasi Kementerian Agama RI dan 10 pondok pesantren ke kampus Global untuk studi banding dan pelatihan pada bulan Desember 2014.

Selain Kementerian Agama, 10 pondok pesantren tersebut juga menandatangani MoU kerja sama dengan Global University Beirut.

Menurut Wendi, saat ini Global University Beirut menampung 24 mahasiswa Indonesia dan sebelumnya juga telah meluluskan sejumlah alumnus asal Indonesia.

Di sisi lain, Sheikh Amash dalam pertemuan dengan Dubes Achmad Chozin Chumaidy menjelaskan bahwa Lebanon juga merupakan negara multisekte yang di dalamnya terdapat Muslim Sunni, Muslim Syiah, Kristen Maronite, Druze, dan lain-lain yang seluruhnya berjumlah 18 sekte.

Menanggapi penjelasan Syeikh Amash tersebut, Dubes Chozin mengemukakan bahwa mirip dengan Lebanon yang multisekte, Indonesia pun memiliki keragaman etnis dan agama yang senantiasa terpelihara persatuan dan kerukunan antarumat.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Chozin berjanji bahwa KBRI Beirut akan terus mendorong untuk lebih mempererat hubungan antara Global University Beirut dan pihak-pihak terkait di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan Islam.

Dubes Chozin menggarisbawahi pentingnya jalinan GUB dan Indonesia sejalan dengan identitas Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. AN-MB