Baghdad, (Metrobali.com) –

Kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), yang berpengaruh, membuka medan tempur baru dengan pasukan keamanan dan diduga dapat memasuki Baghdad, kata pejabat dan pengamat memperingatkan pada Sabtu.

Bentrokan terbaru, hanya beberapa pekan sebeium pemilihan anggota parlemen, menimbulkan pertanyaan penting menyangkut kemampuan tentara dan polisi memukul mundur serangan kelompok garis keras.

Petempur anti-pemerintah kini menguasai seluruh Fallujah, satu kota yang terletak tidak jauh dari Baghdad, dan kantong-kantong daerah itu.

Tekanan oleh kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Levant di daerah Abu Ghraib, memicu bentrokan senjata di daerah-daerah terdekat Zoba dan Zaidan, serta satu serangan yang gagal terhadap kamp militer di Tusifiyah , yang mencerminkan ambisi kelompok itu, kendati Fallujah berada dalam pengepungan militer.

Barangkali tanda yang paling mengkhawatirkan dari kemampuan ISIL, para petempur anti-pemerintah itu berparade dengan belasan kendaraan pekan lalu di siang hari di Ghraib, hanya 20 kilometer dari ibu kota Baghdad,kata para saksi mata dan rekaman video yang disiarkan di jejaring sosial YouTube.

“Petempur ISIL berusaha mengurangkan tekanan diberlakukan terhadap mereka di Fallujah,” kata seorang letkol angkatan darat yang berbicara tanpa bersedia namanya disebutkan.

“Mereka mulai bergerak ke desa-desa yang lemah antara Baghdad dan Fallujah, dan menyerang kesatuan-kesatuan militer.” Seorang kolonel polisi, yang juga menolak namanya disebutkan, menambahkan, “Para anggota ISIL telah mulai melancarkan serangan-serangan ke tentara yang digelar di Abu Ghraib dan mengancam akan menyerang Baghdad.” Pada awal Januari, para gerilyawan merebut Fallujah dan bagian-bagian kota Ramadi, dua kota d Provinsi Anbar di Irak barat yang berbatasan dengan Suriah.

Pasukan keamanan pemerintah telah berhasil menguasai banyak daerah Ramadi.

Tetapi satu konflik tetap terjadi di Fallujah, dengan bentrokan periodik di pinggiran kota itu dan penembakan secara reguler yang militer katakan adalah pangkalan gerilyawan.

Tetapi selama sekitar satu minggu, tentara terlibat pertempuran seru di Zohba dan Zaidan, yang terletak antara ibu kota itu dan Fallujah.

Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 50 orang lainnya cedera dalam bentrokan-bentrokan itu dan serangan militer, kata sumber medis.

Pejabat senior keamanan menegaskan, setiap gerak maju kelompok garis keras itu menuju Baghdad akan gagal, dan usaha-usaha untuk membuka front baru adalah tanda kelemahan bukan kuat.

“Memasuki Baghdad tidak mungkin, ini tidak logis,” kata Brigjen Saad Maan, juru bicara kementerian dalam negeri dan pusat komando keamanan ibu kota Irak.

“Mereka tidak memiliki kekuatan, dan kami memiliki pasukan militer yang besar untuk mnghentikan gerak maju mereka. Militer kami telah melakukan serangan terhadap mereka setiap hari di Fallujah, dan mereka menelan banyak korban jiwa,” katanya.

(Ant) –