Dolfin-Lovina45
Buleleng, (Metrobali.com) –
Ikon Pantai Lovina adalah Lumba-Lumba (Dolfin), menilik dari keberadaan ikan Lumba-Lumba ini sangat diminati para wisatawan manca Negara (Wisman). Terkait dengan hal ini, pihak PHRI memberikan masukan untuk dilakukan atraksi yang lebih berinovatip. Artinya sistem menikmati wisata ikan lumba-lumba mesti diubah, dimana tidak lagi dilakukan dengan cara mengejar-ngejar ikan lumba-lumba dengan menggunakan jukung nelayan, melainkan dilakukan dengan membuat rumpon atau sejenis alat bantu pengumpulan ikan lumba-lumba pada titik laut dangkal maupun pada laut dalam.”Ikan lumba-lumba bukan lagi dikejar-kejar, namun dibuatkan rumpon, baik dilaut dangkal maupun dilaut dalam. Ikan lumba-lumba kalau dikejar-kejar terus menjadi stress yang menyebabkan enggal untuk memunculkan diri” demikian ucap tegas Ketua PHRI Buleleng, Dewa Made Suardipa, minggu (31/7)
Lebih lanjut ia mengungkapkan destinasi wisata yang dimiliki pantai Lovina ini sudah sejak lama dikenal di manca Negara, hanya saja belum digarap dengan maksimal yang diakibatkan kurangnya inovasi dan pengemasan produk dari pihak pemerintah.”Untuk menggarap atau menata pantai Lovina lebih baik lagi, diperlukan semua stek holder duduk bersama guna membicarakan pola menikmati wisata ikan Lumba-lumba memakai pola rumpon” ujarnya.”Pada saat tamu wisata ingin melihat ikan lumba-lumba, ikan lumba-lumba bisa didekati dengan menggunakan pluit dan diberi makan” imbuh Dewa Suardipa.
Menurutnya ikan lumba-lumba dibuatkan rumpon atau rumah apung di laut dangkal maupun dilaut dalam.”Sistemnya nanti, dibuat yang lebih menarik dan memudahkan wisatawan duduk di atas rumpon laut bermain maupun melihat ikan lumba-lumba. Sedangkan untuk pelatih ikan lumba-lumba, tinggal hanya meniupkan pluit atau semacam alat memanggil kumpulan ikan lumba-lumba. Kami yakin ikan lumba-lumba akan dating kerumpon, selanjutnya diberi makan oleh pelatih ikan lumba-lumba” papar Dewa Suardipa. GS-MB