Jpeg
Klungkung ( Metrobali.com )-
Penemuan Tengkorak manusia yang diduga berjenis kelamin laki-laki dibuat geger warga Dusun Anjingan. Tengkorak tersebut ditemuka di Sungai Anjingan oleh Empat saksi diantaranya Dewa Ngakan Nyoman Widarmika 14, Putu Diana Putra 14,  Ketut Arianta 12 dan Kadek Pande Bang Narakusuma 13, dan keempatnya warga Dusun Anjingan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangakan, Klungkung.

Mereka tidak sengaja menemukan tengkorak ketika turun ke sungai hendak mencari daun Ambu ( Aren ) untuk dipergunakan menghias penjor, Sabtu ( 11/7 ) sekira pukul 11.45 wita.

Atas temuan tersebut empat saksi melaporkan ke Kepala Dusun Anjingan Wayan Surama dan oleh Kadus dilapor ke Polsek Banjarangkan. Sementara di atas jembatan Anjingan tampak anggota Polisi dan warga banyak yang datang. Lokasi penemuan tengkorak manusia itu harus  menurni jalan setapak yang sangat terjal sehingga membuat anggota Polisi dari Polsek Banjarangkan kesulitan,

Begitu juga ketika Metrobali hendak turun ke sungai menghadapi persoalan yang sama yakni kesulitan dalam mencari tempat temuan tengkorak itu. Untuk turun menuju TKP harus ekstra hati hati. kurang lebih setengah kilo perjalanan baru sampai di TKP. Tampak Tengkorak manusia tergeletak di bawah dimana air sungai mengalir disisi kanan tidak begitu deras.

Tampak tulang kaki terpisah dengan jarak kurang lebih 2 meter dari tengkorak dimana masih melekan daging pada dada. Begitu angin behembus bau bangkai menyengat hidup..anggota Polisi dan warga yang ada di TKP menghindar.

Tampak Kasat Intel Polres Klungkung AKP Made Parta mengamati tengkoraka manusia serta tulang kaki. Kemudian menyusul datang anggota Dalmas Polres Klungkung guna melakukan evakuasi tengkorak untuk dimasukan kekantong plastik mayat.

Selanjutnya anggota Dalmas dan Anggota Polsek banjarangkan di bantu masyarakat mengepakuasi mayat tersebut guna di cocokkan dengan ciri ciri orang hilang. Setelah di cek oleh anak korban Dewa Ketut Sumawa 39 asal Banjar Kawan, Desa Satra, Klungkung membenarkan kalau mayat tersebut adalah Ayahnya bernama Dewa Made Raneh 65 yang di laporkan hilang pada tabggal 24 Juni 2015.

“ Ya sesuai dengan ciri pakaian yang dikenakan almarhum bapak sama yaitu celana warna coklat selutut, “ Ujarnya. Diakui pula kalau almarhum selama ini di ketahui punya penyakit bingung dan pikun. Sementara itu penyebab kematian korban pihak Polisi belum bisa memberi keterangan dan masih dalam penyidikan. SUS-MB