Bupati Gde Agung berdiskusi dengan Prof. Jay Rosengard dari Universitas Harvard
Mangupura (Metrobali.com)-
Program inovatif Pemerintah Kabupaten Badung mendapat apresiasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) RI. Pihak Kementerian PAN dan RB meminta Pemerintah  Kabupaten Badung untuk menyampaikan laporan program inovasi daerah. Sejauh ini sebanyak 77 makalah inovasi daerah 33 kabupaten/kota se-Indonesia telah diterima Kemenpan dan RB yang nantinya akan diseleksi oleh tim pakar dari UGM,UI, Undip serta Profesor Jay Rosengard dari Universitas Harvard. Demikian penjelasan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung usai mengikuti Knowledge Sharing Forum for Public Service Innovation di Kemenpan dan RB, di Jakarta  melalui Kabag Humas dan Protokol Setda Kab. Badung A.A. Gde Raka Yuda.
Menurut Raka Yuda,  Bupati Gde Agung pada forum itu  secara aktif berdiskusi mengenai kebijakan inovatif Pemkab Badung terhadap pemebebasan pajak BPHTB untuk peralihan hak waris di Kabupaten Badung.  Menurut Bupati, peralihan hak waris tersebut tidak terjadi transaksi, namun hanya merupakan peralihan hak waris dari orang tua kepada anaknya atau ahli warisnya. Kebiajakan ini sesungguhnya untuk mengurangi beban bagi masyarakat. Selain itu Bupati juga menyampaikan program inovatif lainya, yakni pembebasan pajak tanah untuk di kawasan jalur hijau agar bisa menekan alih fungsi lahan.
Lebih lanjut Raka Yuda mengatakan, kegiatan yang diikuti Bupati ini merupakan tindak lanjut dari Executive Education di Universitas Harvard, Amerika Serikat yang diikutinya pada tahun 2012. ” Kemenpan dan RB serta Kementerian Dalam Negeri RI memantau seluruh Bupati/Walikota peserta Executive Education dan mendorong para bupati/walikota dapat mengimplementasikan berbagai pengetahuan yang didapatkan dalam program tersebut di daerahnya masing-masing. Kementerian PAN dan RB bahkan mengundang langsung pakar Kebijakan Publik dari Universitas Harvard, Prof. Jay Rosengard untuk hadir dan menyeleksi program-program inovasi para Kepala Daerah alumni Harvard Kennedy School. Sebanyak sembilan makalah yang terpilih nantinya wajib dipresentasikan di hadapan forum tersebut,” terangnya.
Selain itu Raka Yuda juga menjelaskan, selaku alumni Harvard angkatan II, Bupati Gde Agung  mengajukan  dua program inovasi di Kabupaten Badung yaitu Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Gelatik (Gelatik) dan Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas). Program Gelatik tersebut bertujuan untuk menanggulangi sampah plastik dan membuatnya menghasilkan manfaat-manfaat ekonomis melalui pelibatan partisipasi masyarakat. Sedangkan Tanimas bertujuan membangun perekonomian petani melalui pola integrasi tani-ternak. “Kedua program tersebut memiliki orientasi sama yaitu meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia (zero waste) dan bersifat ramah lingkungan (environment friendly), “jelasnya. sembari menambahkan Bupati Badung  menyambut baik acara tersebut karena dapat menjadi ajang bertukar pikiran dan pengalaman antara Kepala Daerah alumni Harvard dalam upaya memajukan pembangunan daerah.
Dalam acara itu, kata Raka Yuda, diawali laporan Deputi Pelayanan Publik dan Akuntabilitas Kemenpan dan RB Mirawati Sujono lalu sambutan Direktur Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, kemudian sambutan Menteri Dalam Negeri yang dibacakan Kepala Badan Diklat Ahmad Zubaini serta dibuka Wakil Menpan dan RB, Eko Prasojo.  RED-MB