FKUB 2 (2)Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma bersama Penglingsir Puri Ageng Mengwi selaku Penasehat FKUB Kabupaten Badung A.A. Gde Agung saat Temu Dialog Kecamatan di Aula Kantor Camat Abiansemal, Rabu (13/7.

Mangupura (Metrobali.com)-

Untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung menggelar Temu Dialog Kecamatan yang diikuti Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi. Acara ini dihadiri Bupati Badung diwakili Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma, Penglingsir Puri Ageng Mengwi selaku Penasehat FKUB Kabupaten Badung A.A. Gde Agung, Kakandep Agama Kabupaten Badung I Nyoman Arya, Muspika Kecamata Abiansemal, dari Kapolres Badung, Majelis Alit Kecamatan Abiansemal serta pengurus dan anggota FKUB Kabupaten Badung dan siswa-siswi peserta dialog bertempat di Aula Kantor Camat Abiansemal, Rabu (13/7).
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung IB. Anom Bhasma menyampaikan, temu dialog FKUB ini akan berlangsung mulai tanggal 13 s/d 14 Juli 2016 diseluruh Kecamatan di Kabupaten Badung. Kegiatan ini mengambil tema “Melalui temu dialog lintas agama Kecamatan kita tingkatkan kerukunan antar umat beragama dengan gerakan revolusi mental guna memperkuat jati diri bangsa”. Dijelaskan bahwa, revolusi mental yang berarti perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir, merespon, bertindak dan bekerja. Revolusi mental merupakan sarana yang sangat tepat untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama. “Revolusi mental merupakan sikap yang patut secara terus menerus dijadikan sarana, landasan berpikir dan bersikap mengingat sekarang hidup di era informasi yang membuat globalisasi dunia dengan pradigmanya sendiri, sementara kita masih banyak terperangkap dalam pradigma atau pola pikir lama. Namun demikian cara berpikir dan bersikap itu tidak boleh lepas dari ajaran agama masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut Anom Bhasma membacakan, Kabupaten Badung memiliki visi: memantapkan arah pembangunan Badung berdasarkan Tri Hita Karana menuju masyarakat yang maju, damai dan sejahtera. Salah satunya visinya adalah memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat budaya dan agama. Dijelaskan, di era Pemerintahan Soekarno sebagai Proklamator bangsa Indonesia telah berhasil memperjuangkan kemandirian adat dan budaya secara tegas menolak budaya asing, padahal secara natural suatu bangsa tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh asing. Tatanan kehidupan yang rukun, harmonis, sejahtera dan berkeadilan merupakan cita-cita masyarakat Kabupaten Badung, yang tidak bisa dilepaskan dari pelestarian kebudayaan sebagai sebuah peninggalan yang adi luhung, dijaga dan dihormati oleh semua umat di Kabupaten Badung. Pemerintah Kabupaten Badung selalu mendukung, memfasilitasi dan mendampingi FKUB Badung mewujudkan pembangunan yang selaras dan seimbang sesuai fungsi masing-masing dan juga di masing-masing wilayah. Temu dialog Kecamatan ini diharapkan mampu mewujudkan kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan beragama yang merupakan penunjang yang sangat penting, karena Kabupaten Badung merupakan salah satu tujuan wisata dunia.
Sementara itu penasehat FKUB Badung yang juga penglingsir Puri Ageng Mengwi A.A. Gde Agung dalam pencerahannya menyampaikan, modal utama untuk membangun bangsa adalah kerukunan yang sejati. Ada 3 (tiga) prinsip penting untuk menjaga kerukunan yang sejati di Kabupaten Badung yang disebut Tri Kerukunan yakni; kerukunan intern antar umat itu sendiri, kerukunan antar umat beragama itu sendiri dan kerukunan antar umat beragama dengan Pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut juga ada 3 (tiga) yakni; bagaimana kita tetap bisa mewujudkan rasa menyama braya di lingkungan krama, bagaimana kita mewujudkan dalam kehidupan kita apa yang menjadi pegangan orang-orang bijak yaitu dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan tidak kalah pentingnya bagamana menjaga rasa agama untuk saling menghormati. RED-MB