Keterangan foto: Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengikuti pendampingan daring dengan Tim Pakar Satgas COVID-19 secara virtual di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Senin (2/8)/MB

Jembrana (Metrobali.com) – 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengikuti pendampingan daring dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) terkait pemaparan perkembangan situasi dan rencana serta strategi penanganan pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing yang diselenggarakan Tim Pakar Satgas COVID-19 secara virtual di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Senin (2/8).

Dalam FGD yang diikuti oleh seluruh Bupati/WaliKota serta Forkopimda se-Bali, Bupati Tamba menjelaskan saat ini untuk Kabupaten Jembrana yang menjadi fokus utama adalah percepatan vaksinasi covid-19 bagi seluruh masyarakat Jembrana. Hal tersebut mengacu pada angka kematian di Jembrana dari bulan Juni sampai Agustus tahun 2021 sebanyak 93 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 87 yang tidak tervaksin dan sisanya hanya menerima 1 kali suntikan vaksin.

“Itu menandakan betapa pentingnya vaksinasi covid-19 dalam menekan angka kematian akibat terkonfirmasi covid-19 dan selalu menjaga prokes dengan ketat. Maka dari itu, Saya bersama jajaran Forkompinda di Jembrana yang menjadi utama saat ini adalah bagaimana caranya kita 100% seluruh masyarakat Jembrana tervaksinasi,” Ucapnya.

Disamping itu , Bupati Tamba juga menuturkan terkait warga yang menjalanin isolasi telah disediakan tempat isolasi, dimana memanfaatkan asrama-asrama dan mes sekolah, mengingat di Jembrana tidak memiliki sentra yang besar untuk isolasi, namun hal itu sudah berjalan dengan baik dan tidak terdapat kendala. Ia menambahkan yang menjadi kendala saat ini bagaimana kesadaran warga untuk displin prokes dan mau divaksin.

“Segala upaya telah kita lakukan bersama, dari menyambangi tokoh-tokoh termasuk menggerakkan ASN dan perangkat yang ada didesa guna mengajak warganya untuk vaksin. Selain itu sidak vaksin juga terus dilakukan secara masif di tempat-tempat umum, bahkan sampai petugas turun langsung menjeput warga untuk diajak vaksinasi, termasuk memberikan sembako sebagai perangsang warga untuk mau di vaksin. Itu semua kita lakukan sebagai upaya menggenjot vaksinasi covid-19 di Jembrana,” imbuhnya

Lebih lanjut, untuk saat ini beber Tamba sebanyak 88,3% masyarakat Jembrana sudah tervaksin. Ia belum puas dengan capaian tersebut dan terua upayakan menggenjot realisasi capaian. “Tentu ini akan terus ditingkatkan dengan berbagai upaya yang kita lakukan sekarang, untuk membangun kesadaran masyarakat untuk vaksinasi, ” terangnya .

Menurutnya, dari data meninggalnya pasien covid dapat diambil kesimpulan bahwa pasien yang tidak divaksin lebih rentan meninggal dunia. “Itu bukan untuk menakut nakuti, tapi agar masyarakat juga sadar bahwa dengan vaksin bisa mengurangi resiko terpapar covid 19 hingga meninggal dunia,” tandasnya.

Sementara dihimpun dari data satgas covid-19 Jembrana , secara kumulatif jumlah kasus kematian di Jembrana terkonfirmasi covid-19 mencapai 127 orang. Angka itu sejak april 2020 hingga awal agustus 2021. Dari jumlah yang meninggal itu , hanya 4 org yg sudah vaksinasi untuk dosis pertama saja . Sisanya , belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali. RED-MB