Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kota Denpasar memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) akan digelar kembali per 1 April 2022 setelah sebelumnya PTM sempat dihentikan lagi mulai 4 Februari lalu dan diganti dengan metode pembelajari daring atau online.

Untuk melaksanakan kembali PTM ini, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar sudah melakukan pemetaan dan persiapan matang. Mendengar kabar gembira ini, Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni merespon positif dan mendukung penuh rencana tersebut.

“Kita senang PTM kembali dibuka, ini tentu juga yang ditunggu-tunggu orang tua dan siswa,” kata wakil rakyat yang akrab disapa Sis Emil ini ditemui di Denpasar, Minggu (27/3/2022).

Dirinya mengaku kebanyakan para orang tua sangat khawatir adanya lost generation (generasi yang hilang) dikarenakan anak-anak belajar secara daring tidak bisa tatap muka, tidak bisa bersosialisasi dan bertemu dengan teman-teman mereka. “Tentu kita tidak ingin adanya lost generation, maka PTM harus dilakukan dan ini jadi PR kita bersama,” tegas ibu dari dua orang putri ini.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar ini menegaskan memang sudah saatnya Pemkot Denpasar kembali menerapkan kebijakan PTM untuk sekolah-sekolah di Denpasar sebab kondisinya memang sudah lebih kondusif dimana angka kasus Covid-19 termasuk kasus varian Omicron terus mengalami penurunan.

Terlebih dari sisi regulasi, pelaksanaan kembali PTM ini sesuai dengan imbauan dari Kemendagri dan Kemendikbud Ristek serta menjadi kebijakan resmi Pemerintah Provinsi Bali bahwa PTM akan dilakukan mulai 1 April 2022 serentak di seluruh kabupaten/kota di Bali.

Tidak hanya itu, dari sisi kesiapan tentu sudah dilakukan dengan matang dimana Dinas Pendidikan Kota Denpasar pun sudah melakukan pemetaan untuk persiapan tatap muka ini. Jadi semestinya sudah tidak ada masalah lagi.

“Jadi sudah tepat awal April PTM dibuka lagi. Kasihan orang tua dan siswa kalau terlalu lama harus pembelajaran daring, kualitas pendidikan kita juga dipertaruhkan. Bagaimana kita mau mencetakan anak-anak yang smart kalau seperti maju mundur begini,” kata wakil rakyat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Seketaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini berharap PTM di Denpasar bisa berjalan kondusif dan tidak lagi ada muncul kasus Covid-19 di sekolah, tidak ada klaster sekolah. Ketika PTM dilakukan lagi tentu prokes ketat harus dijalankan dan menjadi tanggung jawab semua pihak menjaga anak-anak dan warga sekolah terhindar dari paparan Covid-19.

“Membuat PTM bebas dari klaster Covid-19 adalah tugas kita berjsama. Jangan sampai lagi PTM dihentikan. Kasihan anak-anak dan kualitas pendidikan kita kalah jauh,” pungkas pungkas Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Sebelumnya Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan Denpasar sudah sangat siap untuk melakukan PTM. Terlebih, dalam beberapa hari terakhir ini, tren kasus positif Covid-19 yang semakin menurun.

Arya Wibawa mengakui ada kekhawatiran dari orangtua siswa terkait dengan adanya lost generation dikarenakan anak mereka belajar secara daring. Disinilah diharapkan PTM kembali dilaksanakan dan ada upaya bersama menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi ini.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama juga mengaku siap untuk PTM pada 1 April 2022. Apalagi saat ini kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar sudah melandai. Namun karena Denpasar masih berstatus PPKM Level 3, jika PTM digelar mengikuti aturan 50 persen dari kapasitas yang tersedia. (wid)