Islamabad, (Metrobali.com) –

Seorang relawan kardiologis asal Amerika Serikat bernama Mahdi Ali Qamar ditembak mati di Pakistan Senin, demikian teman korban dari komunitas Ahmadiyah setempat, Salim ud Din, mengatakan.

Peristiwa tersebut terjadi dalam serangan kepada kelompok komunitas Ahmadiyah yang menilai diri sebagai bagian dari Islam, namun di sisi lain tidak diakui oleh negara.

Pada saat kejadian, Qamar bersama istri, anak dan sepupunya berada di sebuah pemakaman Punjab untuk berdoa, kata Din yang juga merupakan juru bicara komunitas Ahmadiyah.

“Dia baru saja tiba di sini dua hari yang lalu untuk bekerja di rumah sakit khusus penyakit jantung, untuk mengabdi pada kemanusiaan dan negaranya. Dua orang di atas sepeda motor menembakkan 11 peluru ke tubuhnya,” kata Din.

Qamar lahir di Pakistan namun pergi ke luar negeri pada 1996. Dia kembali untuk bekerja sebagai relawan di rumah sakit penyakit jantung yang dibangun oleh komunitas Ahmadiyah di bagian timur kota Rabwah.

Saat berada di Ohio, Amerika Serikat, dia sempat mendirikan pusat Ahmadiyah dan menggalang dana untuk layanan kesehatan di Pakistan, demikian Din menerangkan.

Dia meninggalkan satu orang istri dan tiga anak, kata Din.

Kedutaan Besar Amerika Serikat mengatakan telah memberi bantuan konsuler namun menolak mejelaskan lebih lanjut.

“Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap keluarga dan sahabat-sahabatnya,” kata juru bicara kedutaan.

Ahmadiyah sendiri merupakan kelompok yang percaya adanya Nabi setelah Muhammad. Atas kepercayaan tersebut, pemerintah Pakistan menyatakan mereka bukan merupakan bagian dari Muslim.

jamaah Ahmadiyah sering dipenjara karena dituduh mencemarkan kemurnian ajaran agama pada saat menjalankan ibadah Islam atau membaca Al-Quran.

Pada pekan lalu, seorang pria anggota jamaah Ahmadiyah berusia 61 tahun juga ditembak mati. Di kantor kepolisian, seorang pemuda membunuh Khalil Ahmad setelah kakek tersebut ditangkap karena keberatan atas selebaran yang berisi kecaman atas ajaran Ahmadiyah.

Tindakan pencemaran agama dapat dihukum mati di Pakistan.

Sejumlah ulama menjanjikan surga bagi para pembunuh orang beraliran Ahmadiyah dan membagikan selebaran berisi alamat rumah mereka. Kasus serangan terhadap kelompok minoritas tersebut jarang dipecahkan, bahkan saat para korban dapat mengenali para penyerangnya.

Berdasarkan laporan tahunan komunitas Ahmadiyah di Pakistan, tujuh orang anggota kelompok tersebut terbunuh dan 16 lainnya berhasil lolos dari upaya pembunuhan.

Sementara sejumlah orang lainnya dipaksa mengungsi dan unit usahanya disita.

(Ant) –