Kondisi pasca banjir di Lingkungan Samblong, Sangkaragung

Kondisi pasca  banjir di Lingkungan Samblong, Sangkaragung.

Jembrana (Metrobali.com)-

Hujan deras sejak Senin (16/10) malam hingga Selasa (17/10) dini hari mengakibatkan sebagian wilayah di Jembrana kebanjiran. Salah satunya di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.

Di kawasan yang terkenal akan kerajinan Tenun dan Kesenian Jegog ini sedikitnya terdapat 20 rumah warga terendam banjir. Banjir dengan ketinggian air hingga dada orang dewasa ini juga merendam puluhan hektar lahan sawah yang ditanami palawija.

Ketut Sujana (48), salah seorang petani setempat memperkirakan ada sekitar 50 hektar lahan sawah di Subak Bayu yang tergenang banjir. Atas kejadian tersebut ia mengaku merugi. Pasalnya dari 50 hektar sawah yang tergenang banjir 50 are sawah miliknya yang ditanami kedelai siap panen juga terendam banjir.

“Kalau tidak salah ada sekitar 10 hektar sawah yang ditanami palawija seperti jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau dan kacang panjang. Semuanya sudah siap panen” ungkapnya, Selasa (17/10).

Warga lainnya, Made Darma Santika (30) mengatakan banjir yang kerap terjadi didaerahnya itu akibat imbas dari tanggul sungai Air Kuning yang jebol. Selanjutnya ia berharap pihak berwenang untuk segera melakukan penanggulangan.

“Kalau boleh saya minta supaya segera ditanggulangi bagaimanapun caranya” ujarnya.

Sementara Lurah Sangkaragung, Nyoman Gede Suardana mengatakan dari 20 rumah yang tergenang banjir 8 rumah lainnya termasuk yang paling parah. Warga yang menempati 8 rumah tersebut juga harus diungsikan ke Balai Subak. Pasalnya di 8 rumah tersebut ketinggian air pada dini hari hingga mencapai 1,5 meter.

“Tadi malam mereka kami ungsikan menggunakan perahu karet, tapi tadi pagi mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing” ujarnya. MT-MB