Rapat gabungan dewan dengan disdikpora (1)

 Karangasem (Metrobali.com)-

Sejumlah anggota DPRD Karangasem pertanyakan mutasi ratusan guru dilingkungan Pemkab Karangasem beberapa hari lalu. Meskipun Kadisdikpora Karangasem, I Gede Ariyasa mengaku mutasi yang dilakukan untuk penyegaran. Namun beberapa anggota dewan mencurigai mutasi itu syarat kepentingan.

 Hal itu terungkap saat Dewan menggelar rapat kerja gabungan komisi C dan D dengan Kadisdikpora di gedung DPRD Karangasem,pada Senin (10/2/2014). I Gede Suartama, anggota komisi D DPRD Karangasem mengatakan, mutasi yang dilakukan semesetinya mempertimbangkan phisikiologis yang bersangkutan. Politisi Golkar mencontohkan, mutasi dari kepala sekolah menjadi guru biasa misalnya, ada kepala sekolah yang dimutasi menjadi guru biasa. Anehnya lagi, kepala sekolah tersebut tetap menjadi guru biasa ditempat sekolah yang dipimpinnya. Hal inilah menurut Suartama tentu akan mengganggu kondisi kejiwaannya. “Itu kan ada dari kepala sekolah ke guru biasa, dan tetap mengajar ditempatnya menjadi kepala sekolah dulu, kalau berat memang berat mutasi kali ini, apalagi 9 April sudah dekat,” ujar Politisi asal Desa Datah ini.

 Hal yang sama juga dikatakan, I Wayan Sunarta yang mencium mutasi kali sangat melenceng jauh , mutasi kali ini juga tidak lagi mempertimbangkan jarak dari asal guru bersangkutan. Sunarta mencontohkan, ada salah sorang guru yang dulunya bertugas di di SD N 3 Manggis, yakni  Mangku Nyoman Puja kini malah dimutasi ke SD N 1 Tulamben, Kecamatan Kubu, yang jarakanya dinilai terlalu jauh.

 Rapat kerja gabungan komisi yang dipimpin Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana dan I Nyoman Karya Kartika yang menghadirkan Kadisdikpora, I Gede Ariyasa pun membantah tudingan tersebut. Menurut Ariyasa, pihakny mengakui sebanyak 305 guru yang dimutasi, ada menjadi kepala sekolah, kepala sekolah menjadi pengawas, guru menjadi pengawas. Pihaknya juga mengatakan, mutasi ini juga rotasi guru, pengawas, kepala sekolah, serta kepala sekolah kembali menjadi guru biasa. “Mutasi tahun ini benar-benar mutasi tersulit, namun mutasi sudah dilakukan sesuai dengan pertimbangannya dan aturan yang ada, banyak juga kepala sekolah menghadap ke kami, intinya agar tetap mengajar disekolah tersebut, sehingga kami mempertimbangkannya,” ungkap Ariyasa. BUD-MB