Danramil-06/KG Bersama Kapolsek Kelapa Gading Meninjau Penempatan Pasukan Brimob Polda Kalbar

191116-danramil-06-kg-bersama-kapolsek-kelapa-gading-meninjau-penempatan-pasukan-brimob-polda-kalbar-a

Jakarta (Metrobali.com)-

Danramil-06/KG bersama Kapolsek Kelapa Gading meninjau penempatan Pasukan Brimob Polda Kalimantan Barat yang tersebar di beberapa titik wilayah Kecamatan Kelapa Gading, Jumat (18/11/2016).

Keamanan dan kenyamanan merupakan dambaan semua manusia tidak terkecuali warga masyarakat DKI Jakarta. Apalagi Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, standar keamanan menjadi tolak ukur bagi Provinsi lainnya.

Untuk menjaga dan memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pilkada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pemerintah berupaya menjaga stabilitas keamanan dari upaya-upaya pihak tertentu yang tidak menginginkan situasi Ibu Kota Jakarta aman. Belum lagi secara internal terjadi gesekan-gesekan politik yang melibatkan warga pendukung Parpol dengan calon tertentu.

Kebebasan berpendapat didalam Media Sosial makin memperuncing ketegangan suasana tersebut, orang bebas menyampaikan ide dan pandangannya terhadap sesuatu hal sehingga lebih berkesan kepada saling menyerang, saling menjatuhkan dan saling mempermalukan orang-orang yang tidak sependapat dengannya. Perang media pun meramaikan suasana hiruk pikuknya dunia perpolitikan di Indonesia dan Ibu Kota Jakarta khususnya.

Kesalahan sekecil apapun dari lawan Politik menjadi senjata tajam dan kejam untuk menguliti dan membantai habis kelompok tersebut, dan peristiwa Demo tanggal 4 Nopember 2016 yang lalu adalah sepenggal kisah dari sebuah kesalahan salah seorang Tokoh dalam berbicara yang mengusung SARA didepan publik. Peluang tersebut dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan pribadi/kelompoknya yang tidak mengindahkan dampak sosial yang akan ditimbulkannya sehingga terjadilah peristiwa Demo 4 Nopember 2016 tersebut yang menyisakan cerita kelabu, kerusuhan antara pendemo yang menuntut Tokoh tersebut untuk di Meja Hijaukan atas pernyataannya yang dianggap sebagian masyarakat dan aparat polisi yang menjaganya.

Kebebasan informasi di Media Sosial makin memperkeruh suasana, orang dengan begitu gampangnya mengirim berita-berita yang tidak ada kebenarannya bahkan sering kali berbau adu domba, fitnah dengan tujuan memancing kerusuhan diantara masyarakat Jakarta yang heterogen dan majemuk ini.

Berita demi berita bertebaran tanpa fakta bahkan mengarah kepada menebarkan isu-isu terulangnya peristiwa tahun 1998 dimana kerusuhan dan penjarahan dimana-mana diseluruh penjuru Jakarta ini.

Demo 4 Nopember 2016 memang sudah berlalu namun tetap meninggalkan trauma pada warga masyarakat DKI Jakarta, guna menindak lanjuti hal tersebut wilayah yang strategis secara ekonomis dan pemukiman elit mendapat perhatian khusus agar peristiwa 1998 tidak terulang lagi. Muspika Kelapa Gading pernah menyampaikan bahwa warga harus ikut serta mengamankan wilayah Kelapa Gading, aktifkan kembali siskamling dan pam Swakarsa dilingkungannya, mengamankan lingkungannya tidak harus mengandalkan tenaga dari Polri dan TNI tapi juga harus melibatkan warga,warga tidak perlu menjadi paranoid ketakutan yang berlebihan namun agar tetap waspada dan tetap bekerja seperti biasa,  1ssk dari Brimob yang BKO Polda Metro Jaya diperkuat lagi dengan 2 SSK Brimob dari Polda Kalbar untuk mengamankan aset-aset obyek vital yang ada di Jakarta Utara umumnya dan Kelapa Gading khususnya.

Warga harus percaya bahwa Aparat keamanan menjaga mereka, supaya tidak terjadi kerusuhan lagi maka Plotting pasukan harus jelas dimana dan berbuat apa. Kapolsek KG, Danramil-06/KG meninjau tempat penampungan Pasukan Brimob yang diperbantukan untuk pengamanan wilayah. Warga berterima kasih bahwa kehadiran pasukan Brimob di Kelapa Gading untuk memperkuat Polsek dan Koramil beserta segenap jajaran Mitra Jaya dan Pokdar Kamtibmasnya dan selanjutnya akan terus melaksanakan patroli-patroli supaya wilayah Kec. Kelapa Gading tetap aman dan kondusif serta nyaman sebagai tempat tinggal. RED-MB