Foto Kadisdikpora 2a
Karangasem (Metrobali.com)-
Keberadaan angka buta aksara di Kabupaten Karangasem dibandingkan dengan jumlah penduduk menurut data BPS rata-rata berkisar 2,8 % dengan dominasi diatas usia 65 tahun sebanyak 6.382 orang dan usia 45 – 64 tahun sebanyak 5.419 orang, sedangkan usia produktif 25 – 44 tahun hanya 1.134 orang.
Demikian diutarakan Kadisdik Drs. I Gede Ariyasa, M.Pd di Amlapura (14-3-2014) didampingi Kabid Pendidikan Non Formal Pemuda dan Olahraga (PNF-PO) Drs I Made Subawa. Dikatakan, dari rata-rata angka itu Kecamatan Abang memiliki Buta Aksara 2.179 atau 2,79% dari jumlah penduduk 78.018 orang, Kecamatan Bebandem sejumlah 1.120 orang atau 2,22% dengan jumlah penduduk 50.557 orang. Sedangka di Kecamatan Karangasem dari jumlah penduduk 88.019 jiwa menyandang buta aksara sebanyak 1.754 jiwa atau 1,99%, Kecamatan Kubu dengan jumlah penduduk 73.684 jiwa denga agka buta aksara sebanyak 2.621orang atau 3,56%. Untuk Kecamatan Manggis dari jumlah penduduk 49.222 angka buta aksaranya sebanyak 1.014 orang atau 2,06%, Kecamatan Rendang dengan jumlah penduduk 39.212 dengan potensi buta aksara sebanyak 2.046 orang atau 5,22%, Kecamata Selat dengan jumlah penduduk 42.740 jiwa memiliki buta aksara sejumlah 1.090 orang  atau 2.55% dan utuk Kecamatan Sidemen dengan jumlah penduduk 35.752 jiwa dengan potensi angka buta aksara  sebanyak 1,111 orang atau 3,11 %. Total keberadaan penduduk buta aksara mencapai 12.935 orang atau rata-rata 2,83 % dengan jumlah penduduk keseluruhan 457.204 jiwa.
Dikatakanm, keberadan potensi buta aksara tersebut sudah ditangani tahun 2012 melalui program keaksaraan fungsional tingkat dasar  dengan peserta 3.550 dega sumber pedanaan dari APBD Prpinsi Bali, demikian dalam tahun 2013 dengan prgram yang sama disasar sebanyak 1.080 peserta didik. Sementara dari APBD II  Kabupateh Karagasem telah menyasar budat aksara tahun 2012 dengan dana sebesar Rp. 534.133.500 meyasar peserta didik 1.500 orang, tahun 2013 dengan dana sebesar Rp. 588.123.500 menyasar 1.250 orang dan tahun 2014 dengan nilai Rp. 535.046.200 dengan jumlah sasaran 750 peserta didik.  Keberhasilan dibidang penuntasan buta aksara tahun 2007 sempat meraih penghargaan Anugrah Aksara Pratama.  Taraf kesadaran pendidikn  yang masih rendah, diakibatkan faktor geografis, ketidak merataan persebaran penduduk pada daerah sulit, juga dipengaruhi kecilnya pendapatan masyarakat, serta adanya kecendrungan orang tua agar anaknya cepat bekerja.
            Berdasarkan hasil telaah kendala dan keberhasilan yang  meliputi sektor pendidikan Karangasem, dapat dikelompokkan kebijakan pendidikan dibidang pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing keluaran pendidikan serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan. Saat ini sesuai visi pendidikan Depdiknas ditekankan pada pendidikan transformatif sebagai motor penggerak perubahan di masyarakat menuju masyarakat maju, bahkan di era globalisasi cepatnya transformasi mengantarakan masyarakat pada tatanan berbasis pengetahuan, dimana iptek sebagai sebagai penggerak utama sekaligus sinkrun dengan kebijakan investasi.
            Menyangkut alokasi dana pendidikan, ditambahkan Kadisdikpora I Gede Ariyasa, Kabupaten Karangasem tergolong sudah melebihi alokasi pendanaan untuk sektor pendidikan yakni mencapai 42,12% termasuk belanja pegawai sebesar Rp.509.895.442.333,75 dari total APBD yang ada. Disamping itu Kabupaten Karangasem sudah banyak menuai prestasi nasional maupun regional di bidang pendidikan, yang mengindikasikan bahwa kebijakan pembangunan pendidikan Karangasem sudah  ada pada jalur yang benar.  Bahkan sebelumnya Karangasemm juga meraih dua penghargaan cukup bergengsi bertaraf  nasional  di bidang pendidikan yakni penghargaan dalam pengelolaan menejemen sekolah dalam skala standart mutu  ISO 9001:2008,  yang dicapai oleh SMPN 2 Amlapura dan SMKN I Abang. Paling tidak prestasi tersebut menunjukkan kemampuan lembaga sekolah di Karangasem telah memenuhi standart kualitas mutu secara menejerial sesuai kualitas menejemen mutu Internasional Standart Organisation.  BUD-MB