Buleleng, (Metrobali.com)

Musyawarah Daerah (Musda) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng berlangsung sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) di Ruang Pertemuan Rumah Makan Manalagi, Singaraja, pada Sabtu (30/1/2021).

Musda X MUI Buleleng merupakan kegiatan rutin yang dihadiri oleh seluruh pengurus MUI tingkat Kabupaten Buleleng hingga tingkat kecamatan se Kabupaten Buleleng, serta Organisasi Masyarakat (Ormas). Musda MUI, dilakukan lima tahun sekali untuk memilih kepengurusan baru serta menyusun program kerja 2020-2025 pada Musda X MUI kali ini.

Ketua MUI Kabupaten Buleleng H. Abdurrahman Said mengatakan Musda X MUI bertemakan ‘Meneguhkan Peran Majelis Ulama Indonesia Dalam Membangun Buleleng yang Harmonis, Toleran dan Rahmatan lil Alamin’. Dipilihnya tema ini adalah bagian dari komitmen MUI Buleleng sebagai bagian dari masyarakat Buleleng, untuk ikut serta menjaga keharmonisan. Serta menjaga kebahagiaan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya ingat betul tentang slogan ‘Jele Melah Nyame Gelah, Jele Melah Gumi Gelah’, (Baik buruk saudara sendiri, Baik buruk daerah sendiri).
Baik buruknya Buleleng, kita semua saudara dan Buleleng milik bersama.” ujar H. Abdurrahman Said.

“Jadi mari terus kita bangun bersama dan syukuri,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana,ST menegaskan akan pentingnya toleransi antar umat beragama agar terus tetap dijaga dengan baik. Mengingat, toleransi menjadi penting untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Sebagai umat beragama harus melakukan hal-hal yang baik dalam berinteraksi dan saling menghargai. Baik itu dengan Tuhan Yang Maha Esa, antar umat beragama, ataupun dengan lingkungan.” jelas Bupati Agus Suradnyana.

Menurutnya toleransi merupakan salah satu jalan mengamalkan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Sekecil apapun potensi yang ada, baik itu yang disadari maupun tidak dimiliki oleh umat Islam yang ada di Buleleng. Hal itu semua memberikan kontribusi ataupun warna bagi kehidupan masyarakat Buleleng.” ucapnya.

“Peran ulama selama ini yang tergabung dalam MUI BUleleng juga diperlukan untuk membangun Buleleng dengan toleransi dan persatuan antar umat beragama.“ ujarnya menambahkan.

Sesuai dengan tema kegiatan kali ini, apresiasi Bupati Agus Suradnyana ulama ataupun umat Islam lainnya mampu memberikan rasa kebersamaan yang luar biasa terhadap kehidupan sehari-hari, khususnya untuk masyarakat Buleleng.

“Kita menyadari bahwa antar umat beragama sering terjadi ruang-ruang degradasi. Khususnya cara menyampaikan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang berbeda. Saya meminta agar cara-cara seperti itu tidak perlu dikedepankan ataupun dilakukan.” ujarnya.

“Masing-masing umat sudah mempunyai jalurnya. Namun setelah itu, ketika berinteraksi maupun berkomunikasi antar sesama kita laksanakan rasa kebersamaan,” pungkas Bupati Agus Suradnyana. GS