seminar nelayan di waingapu. (2)

Denpasar (Metrobali.com)-

 

  

Pada Tahun Anggaran 2014, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bali NTB, NTT  giat melaksanakan berbagai kegiatan kesejarahan, salah satunya adalah Kajian Sejarah Sosial Masyarakat Nelayan di Pesisir Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur jelang akhir bulan Agustus 2014 ini. Dalam melaksanakan kajian ini tim beranggotakan 5 orang dari BPNB Bali. Sebagai penanggungjawab Tim adalah Kepala BPNB Bali yaitu Drs. I Made Purna, M.Si, Ketua Tim adalah Nuryahman, SS., dengan anggota tim yaitu   I Ketut Sudharma Putra, SS., S.Pd., M.Si., Dwi Bambang Santosa, S.Sos., Ni Made Sumiasih, S.Sos., dan I Ketut Sukada.

Kegiatan Kajian ini dilaksanakan melalui berbagai Tahapan antara lain  Persiapan yaitu mulai dari perencanaan, rapat-rapat tim yang diselenggarakan di Denpasar Bali. Pengumpulan Data, dilaksanakan dengan mengadakan observasi lapangan selama 12 hari, melakukan wawancara, mengadakan FGD (Focus Discusion Group) dengan dua kelompok nelayan yaitu Maju Bersama dan Kelompok Tenggiri di wilayah Kamalaputi serta pengamatan langsung. “ Wawancara dilakukan dengan informan memakai teknik wawancara bebas bersrtuktur dan informan yang dinilai tahu dan mengerti keberadaan dan perkembangan masyarakat nelayan di pesisir Waingapu maupun para pejabat yang mengerti berbagai kebijakan yang berhubungan dengan kelautan dan perikanan, para tokoh masyarakat, dan juga warga di Kelurahan Kamalaputi yang dianggap mengerti tentang situasisosial, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya,” papar Nuryahman dan timnya.

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data ataupun keterangan mengenai perkembangan masyarakat nelayan di pesisir Waingapu dari para informan yang dipilih. Namun dari semua hasil wawancara tersebut jugadiseleksi dan disilangkan dengan pendapat lain maupun dalam buku acuan dari hasil studi pustaka, sehingga dapat menekan sedikit mungkin subyektifitas dari informan atau seseorang yang diwawancarai. “ Dari berbagai sumber yang telah diperoleh diatas kemudian dianalisa berdasarkan penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif-analistis,”imbuhnya.

Tentang Analisis Data, kajian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan  strategi penelitian yang menghasilkan keterangan atau data yang dapat mendeskripsikan realitas sosial dan kejadian-kejadian yang terkait dengan kehidupan masyarakat, sejarah, perilaku, fungsionalisasi organisasi, hubungan kekerabatan, dan pergerakan-pergerakan sosial dan kaitannya.

Juga metode penelitian yang sudah umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial yang di dalamnya menyangkut :Penentuan Lokasi Penelitian, Penentuan Informan, Jenis dan sumber data yang digunakan, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data. Kedua metode penelitian di atas dalam pelaksanaannya akan dipadukan, sehingga pengumpulan data di lapangan dan penulisan laporan penelitian dapat dilakukan dengan lancar.

Sementara seminar atau presentasi,dilaksanakan setelah mendapatkan atau menyusun naskah sebelum diterbitkan atau dicetak. Seminar tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak mengenai hasil kajian ini. Seminar ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Kelurahan Kamalputi, KecamatanKota Waingapu KabupatenSumbaok Timur. Diikutioleh 50 orang peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, anggota kelompok nelayan, budayawan, pemuda, LSM, Mahasiswa, dan sebagainya.”Hasil akhir dari kajian ini adalah tersusunnya satu naskah/laporan yang berjudul “Sejarah Sosial Masyarakat Nelayan di Pesisir Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.”, yang sudah dievaluasi dan disunting. naskah ini siap cetak dan disebarluaskan ke Instansi Pemerintah, perpustakaan-perpustakaan, sekolah maupun masyarakat umum,” tutupnya. HP-MB