Ibu Wagub - Workshop Busana di Ksirarnawa - PKB

Denpasar (Metrobali.com)-

 Berbusana Bali adalah soal rasa, namun juga harus memeperhatikan desa , kala dan patra. Demikian disampaikan Tude Togog, pemerhati busana Bali pada saat menjadi pembicara dalam workshop kewanitaan yang diadakan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Bali  mengambil tema Fesyen Tradisional Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar , Minggu (6/7).  

Menurut Tude tidak ada undang – undang yang mengatur bagaimana berbusana adat namun harus tetap mengedepankan etika , estetika dan budaya yang berlaku. Sementara itu Cokorda Ratna Kora yang memandu acara tersebut mangatakan bahwa fesyen tradisional Bali memberikan ruang luas bagi semua orang untuk bereksplorasi menciptakan karya-karya yang unik dengan tanpa meninggalkan identitas Bali dan tetap memperhatikan sisi etika, estetika dan ergonomi .  

Sementara itu narasumber lain Cok Abi dan Wiwien Gunawasika membawakan materi mengenai modifikasi kain tradisional Bali. Acara yang dihadiri Wakil Ketua TP PKK Provinsi  Bali Nyonya Dayu Sudikerta mewakili ketuanya Nyonya Ayu Pastika  tampak sangat menarik dan disambut penuh antusias oleh para peserta.

Usai penyampaian materi digelar  Peragaan busana  ke pura bagi remaja dari  masing masing 9 kabupaten dan kota se Bali. Kemudian dilanjutkan dengan busana yang sudah dimodifikasi dengan kain tradisional Bali yaitu endek dan songket yang juga diperagakan dari perwakilan ke 9 kabupaten dan kota di Bali. Acara dihadiri perwakilan Tim Penggerak PKK kabupaten / kota se Bali dan para pengunjung Pesta Kesenian Bali. AD-MB