Foto : Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra terlihat terampil mengolah dan mencampur bahan mebat atau ngelawar bersama warga di Griya Sebasari, Renon, Selasa (29/5/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Suasana di kediaman calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Griya Sebasari, Renon, pada Selasa (29/5/2018) terlihat berbeda dari biasanya. Rai Mantra bersama anggota keluarga dan kerabat terlihat asik ngelawar, membuat makanan khas Bali untuk menyambut hari raya Galungan. Tradisi ini dikenal dengan penampahan Galungan.

Rai Mantra sendiri turut berbaur dan menyiapkan hidangan. Seperti layaknya warga Bali lainnya saat penampahan Galungan, Rai Mantra terlihat mebat, mengadon, hingga mencicipi menu yang disiapkan untuk memastikan hidangan tersebut bagus cita rasanya. Ada lawar bebek, ayam, kerbau, babi, dan menu khas Bali lainnya. Rupanya hal ini sudah menjadi tradisi yang biasa dilakukan di griya Sebasari saat menjelang Galungan.

“Kalau ngelawar begini sudah biasa, kan sudah jadi tradisi. Yang terpenting bukan kemewahan hidangannya melainkan kebersamaan dan pelestarian pusaka gastronomi Bali ini,” kata Rai Mantra.

Menurutnya penampahan adalah momentum persiapan sarana upacara jelang Galungan. Diawali dengan penyajaan sehari sebelumnya, dilanjutkan dengan penampahan untuk penyiapan sarana sesajen.

Kemudian pada hari Galungan diisi dengan persebahyangan. Sehari setelah galungan diikuti dengan manis Galungan. “Hal yang paling penting dari semua ini adalah membangun kekeluargaan dan persaudaraan,” kata Rai Mantra.

Ia berharap tradisi ini terus lestari. Ngelawar atau mebat sangat khas dan hanya ada di Bali. Bagaimana ritual agama melebur bersama kebiasaan-kebiasaan yang hidup sehari-hari.

Pewarta : Widana Daud

Editor      : Hana Sutiawati