perikanan 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali meraup devisa dari pengapalan ikan dan udang sebesar 10,27 juta dolar AS selama bulan April 2015, meningkat 4,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Maret 2015) tercatat 8,80juta dolar AS.

“Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya perolehan devisa itu juga meningkat 2,91 persen, karena saat itu hanya mampu menghasilkan 9,98 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Rabu (3/6)  Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebesar 21,22 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 48,42 juta dolar AS selama bulan April 2015, menurun 4,44 persen dibandingkan bulan Maret 2015 mencapai 50,67 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 31,95 persen, menyusul Jepang 18,91 persen dan Australia 5,48 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Singapura satu persen, Hong Kong 5,92 persen, Spanyol 3,49 persen, Belanda 0,44 persen, Thailand 6,59 persen, Jerman 0,31 persen dan Prancis 0,28 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 25,53 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain ikan hias hidup sebanyak 499.258 ekor senilai 1,07 juta dolar AS selama empat bulan pertama 2015 meningkat 9,59 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 457.826 ekor seharga 982.740 dolar AS.

Paling menonjol adalah ekspor ikan tuna yang menghasilkan 25,55 juta dolar AS menyusul ikan kakap 1,88 juta dolar, ikan kerapu 5,27 juta dolar AS, ikan lain-lain 7,20 juta dolar AS dan udang 878.484 juta dolar.

Pemerintah Provinsi Bali memacu pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara lain memberikan bantuan mesin tempel kepada para nelayan sebagai upaya meningkatkan hasil tangkapan.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja, Bali memiliki potensi perikanan tangkap cukup tinggi, namun cukup sulit meningkatkan produksi karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan.

Potensi perikanan tangkap di Bali setiap tahunnya sekitar 147 ribu ton, pada tahun 2014 hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton. AN-MB