Pemprov Sediakan Bedah Rumah Bagi Penderita Gangguan Jiwa

 Gubernur Bali Rapat dengan Komnas HAM

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menargetkan Bali bebas pasung bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di tahun 2017. Sebagai destinasi pariwisata internasional citra Bali akan tercoreng jika tidak bisa segera menyelesaikan kasus pemasungan terhadap warga yang mengidap gangguan jiwa.

Demikian diutarakannya dalam rapat dengan Komnas HAM RI yang diwakili oleh Siane Indriani, Koordinator Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, di ruang rapat Wiswa Sabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (24/6).

Pastika mengakui tidak mudah menyelesaikan masalah pemasungan karena kerap kali berbenturan dengan pihak keluarga yang cenderung menyembunyikan kasus yangmenimpa anggota keluarganya.  Ia menjelaskan terus mendorong jajarannya menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat. “Orang gila itu juga manusia, jadi sangat tidak manusiawi jika dibiarkan begitu saja terikat dan tidak bisa kemana-mana,” ujarnya.

Sementara langkah paling awal yang dilontarkan orang nomor satu ini adalah membuatkan rumah layak huni namun masih ditutup dengan jeruji agar tidak berkeliaran. “Setidaknya itu lebih manusiawi, kita buatkan rumah, isi kamar mandi juga di dalamnya, namun masih dilengkapi dengan jeruji agar tidak membahayakan orang lain dan keluarga lebih mudah merawat dan memberikan makan,” imbuhnya.

Ia menyadari hal ini bukanlah penyelesaian, namun merupakan langkah awal sambil menunggu kesediaan keluarga untuk mengijinkan pihak dari RSJ Provinsi Bali membawa pasien dan merawatnya di rumah sakit. Saat ini Dinas Sosial Provinsi Bali tengah menyiapkan bedah rumah bagi warga kelainan jiwa yang diperkirakan sebanyak 95 orang yang masih dipasung.

Sementara mengenai penyebab maraknya jumlah masyrakat yang terkena gangguan jiwa dibali, Pastika mengakui masih mendalami. Jika dihubungkan karena masalah ekonomi, berbagai program telah diluncurkan pemprov Bali untuk menaikkan tingkat ekonomi masyarakatnya.

Hingga saat ini Bali menduduki peringkat ke 4 provinsi dengan angka kemiskinan terkecil di Indonesia atau sekitar 5,2%. Bali juga tercatat sebagai provinsi dengan jumlah pengangguran terendah yaitu 1,8%. Lebih dari itu, masyarakat juga tidak dipusingkan dengan biaya kesehatan karena ada program JKBM yang bahkan menanggung pasien dengan gangguan jiwa.

“Jadi jika saya ditanya dari segi ekonomi, pemerintah telah banyak meluncurkan program pro rakyat, tapi kami tidak akan lepas tangan, kami akan tetap tanggap dengan isu ini dan pasti akan menyelesaikannya,” tandasnya dalam rapat yang juga dihadiri oleh jajaran kepala SKPD prov Bali.

Senada dengan Pastika, Direktur Utama RSJ Prov Bali dr. Gede Bagus Darmayasa menyebutkan jika kendala terbesar membebaskan masyarakat dengan gangguan jiwa dari pemasungan adalah keluarga. Menurutnya masyarakat Bali masih malu mengantarkan anggota keluarganya ke RSJ dan memilih untuk memasung di rumah agar tidak menimbulkan keresahan.

“Pihak kami telah menyediakan layanan pengaduan di nomor 0366-91008 bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan penjemputan pasien,” imbuhnya.

Dilanjutkan, tahapan setelah pelaporan adalah tim akan mengunjungi rumah pasien untuk memeriksa dan membawa ke RSJ jika diperlukan perawatan yang intensif.

“Tugas terberat tim kami adalah meyakinkan keluarga bahwa tindakan pemasungan tidak benar dan pasien harus mendapatkan perawatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Siane Indriani menyatakan keprihatinannya dengan kasus pemasungan yang ada di Bali. Dia berharap agar masalah ini bisa segera tertangini. Mengenai rencana pemprov untuk membangunkan rumah layak huni sebagai langkah awal sangat diapresiasi olehnya. Namun lebih itu, dia berharap  Pemprov bisa menuntaskan masalah ini dengan memberikan pengobatan dan perawatan yang intensif disamping upaya sosialisasi yang lebih gencar lagi mengenai gerakan anti pemasungan kepada masyarakat.

“Sebenarnya tugas berat pemerintah adalah meyakinkan masyarakat terutama keluarga masyarakat dengan kelainan jiwa bahwa pemasungan bukanlah penyelesaian,” ujarnya. AD-MB