Ankara, (Metrobali.com) –

Aksi saling pukul untuk kedua kalinya kembali terjadi pada dua anggota parlemen Turki, Kamis (19/2), gara-gara rancangan undang-undang yang kontroversial dalam meningkatkan kekuasaan polisi terhadap demonstran, demikian media lokal melaporkan.

Sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita swasta Dogan, anggota parlemen dari partai berkuasa dan oposisi terlibat dalam baku hantam sementara satu orang anggota jatuh saat sedang menuruni tangga parlemen ketika hendak memulai perdebatan tentang RUU keamanan negaranya.

Adegan tidak terpuji tersebut sebelumnya terjadi dalam rapat yang berlasngsung pada malam Selasa hingga Rabu, dimana lima deputi terluka – termasuk dua yang menderita luka di kepala akibat hantaman palu.

Partai-partai oposisi dikabarkan sangat menentang RUU yang dimotori pemerintah yang awal pekan ini berjanji untuk menghentikan rancangan undang-undang untuk masuk ke parlemen dengan taktik menunda, seperti mengajukan mosi terhadap subjek yang tidak terkait.

Sebelum pidato mengenai rancangan undang-undang yang dimulai Kamis, partai-partai oposisi menyuarakan keberatan mereka selama lebih dari tiga jam.

Cekcok mulut antara kedua pihak yang bertentangan dengan cepat meningkat menjadi aksi pukul dan tendang. Terperangkap di tengah kerusuhan tersebut, anggota parlemen Orhan Duzgun dari oposisi Partai Rakyat Republik, CHP, terjatuh dari tangga.

Tapi Duzgun menolak untuk menemui dokter dan berkata “Saya baik-baik saja, saya akan tetap di sini dan melanjutkan perjuangan,” katanya seperti dikutip surat kabar Hurriyet.

Pihak oposisi Turki takut jika rancangan undang-undang yang diajukan oleh partai berkuasa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), secara efektif akan membuat polisi berada di bawah kepimimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

(Ant) –