Dinas Kominfo segera Integrasikan 35 Aplikasi Eksisting, dan Kerja Samakan 49 Aplikasi Lainnya
 

????????????????????????????????????

Kadis Kominfo Wayan Weda Dharmaja yang didampingi empat kepala bidangnya dan Kabag Humas Nyoman Sujendrapada acara tatap muka dengan sejumlah media baik media massa cetak maupun elektronik, Senin (23/1).
Mangupura (Metrobali.com)-
Kabupaten Badung terus menggeliat dalam proses pembangunan. Selain, perhatiannya kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan pendidikan, kini  Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wakilnya Ketut Suiasa ingin menjadikan Badung sebagai smart city atau kota pintar secara bertahap.
Dengan berbagai dukungan finanasial dan sumber daya manusia yang mumpuni, Badung menuju Smart City dipastikan kian mendekat. Ide Bupati untuk meningkatkan kualitas layanan publik di kabupaten berbentuk keris ini langsung ditindaklanjuti aparat terkait di bawahnya. Salah satunya Dinas Komunikasi dan Informatika (Informatika). 
Kadis Kominfo Wayan Weda Dharmaja yang didampingi empat kepala bidangnya dan Kabag Humas Nyoman Sujendra memastikan pihaknya telah memiliki 35 aplikasi yang telah eksisting dan 49 aplikasi yang akan dikembangkan serta yang akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga. “Semua aplikasi untuk mendukung smart city ini berjumlah 84 aplikasi,” tegas Weda pada acara tatap muka dengan sejumlah media baik media massa cetak maupun elektronik, Senin (23/1).
Ke-35 aplikasi eksisting ini, ujar Weda Dharmaja yang juga plt. Kadis Perhubungan Badung ini, sifatnya masih parsial. Semua aplikasi yang dikelola masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit-unit kerja nantinya akan diintegrasikan sehingga bisa memberikan layanan komprehensif kepada masyarakat Badung.
Ke-35 aplikasi ini berupa JDIHukum, sistem pengadaan elektronik, sistem informasi RUP, simda barang, simda keuangan, simda perencanaan, e-sakip, e-monep, Badung tourism, sistem pemantauan cuaca, sistem informasi kesehatan, sisfo pasar kerja nasional, sistem aplikasi pajak daerah, sistem manajemen objek pajak, bea perolehan hak, sistem monitoring objek pajak online, data spasial objek pajak, sistem informasi administrasi kependudukan, inlislite (perpustakaan online, depo arsip, sistem hasil pemeriksaan, lapor SP4N!, e-planning, e-musrenbang, e-arsip dan tata persuratan, simpeg, database pelanggaran peraturan daerah, telepon sahabat anak, sijin angkutan, Badung trading, info harga produk sembako dan barang strategis, sistem informasi kesehatan hewan nasional, sistem perizinan, pelayanan kesehatan hewan untuk rabies, dan database rumah negara.
Selain 35 aplikasi yang telah eksisting dan segera diintegrasikan, tegasnya, Badung juga merancang 49 aplikasi lainnya yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa di antaranya akan dikerjasamakan dengan Pemerintah  Kota Tangerang yang sudah ada MoU dengan Pemkab Badung.
Aplikasi itu berupa SI MISKIN (SI pendataan keluarga miskin), sistem informasi petugas lapangan, SI SAHAB (sistem informasi standar analisis harga barang), LAKSA (layanan aspirasi kotak suara), portal kependudukan online, segar (portal harga pasar), dashmord LIVE dan LIVE lanuncer, sistem informasi kepegawaian daerah, SKP online, e-absensi, e-anjab, e-office, sistem informasi pengendalian menara telekomunikasi, buku tamu, PPDB SMP, sistem informasi aplikasi pemerintahan.
Selanjutnya, sistem perizinan UKM dan koperasi, sistem informasi manajemen proyek, sistem bisnis dan investasi, sistem informasi tata ruang, sistem bansos dan hibah, sistem permohonan dan pemangkasan pohon perindang, sistem pengaduan pengambilan sampah, sistem pemetaan sarana dan prasarana jalan, sistem pemetaan fasilitas dan pelayanan masyarakat, sistem pemetaan taman dan pohon perindang jalan, sistem pemetaan cuaca, sistem pemetaan daearah rawan bencana, sistem pemetaan kependudukan: RTM, RTS, pendidikan gender, pekerjaan, sistem alarm bencana, sistem manajemen rekayasa lalu lintas, sistem pengujian kendaraan bermotor, sistem pemetaan pasar tradisional dan pasar modern, sistem pemetaan UMKM, koperasi, LPD, sistem pemetaan fasilitas pariwisata, sistem pemetaan pura, sistem pemetaan puskesmas, rumah sakit negeri/swasta, klinik, layanan kesehatan, sistem pemetaan sekolah, sistem pemetaan rawan sosial, sistem layanan kesehatan: rujukan online, kartu Badung sehat, sistem layanan kesehatan rekam media terintegrasi, sistem layanan kesehatan bantuan tindakan media, sistem antrean untuk semua layanan, sistem layanan pendidikan (PPDB diperluas), sistem layanan ketenagakerjaan, sistem layanan keliling terpadu, pemetaan aset Pemkab Badung, sistem pengelolaan aset pemda, sistem layanan perusahaan daerah, dan layanan pajak online.
Untuk melaksanakan semua aplikasi ini, pihaknya telah melakukan pengembangan dalam bidang infrastruktur dan perangkat keras. Di antaranya pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic yang menghubungkan gedung-gedung yang ada di pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Selain itu, pihak Kominfo juga melakukan peningkatan kapasitas bandwidth internet untuk menunjang kebutuhan akses internet pemerintahan Kabupaten Badung, pembangunan command center dan data center sebagai pusat teknologi informasui dan komunikasi Kabupaten Badung, pemasangan CCTV pada titik-titik strategis di Kabupaten Badung, serta pemasangan wifi gratis pada beberapa titik strategis.
Sementara di bidang perangkat lunak, pihaknya melaksanakan pembangunan aplikasi smart city berbasiskan data kepegawaian, kependudukan, maupun data spasial. Contohnya yaitu aplikasi layanan publik dalam kesehatan, pendidikan, kependudukan, perekonomian, perizinan dan sebagainya.
Selanjutnya, pihaknya juga melaksanakan kerja sama dengan pemerintah daerah lain dalam pembangunan sistem smart city, serta pemeliharaan dan pengembangan sistem untuk mewujudkan sistem yang andal dan terintegrasi.
Untuk menerapkan semua aplikasi ini, tegasnya, pihak Kominfo memastikan tiga hal. Pertama data kependudukan, baik menyangkut jumlah, jenis kelamin dan identitas lainnya. Kedua, data simpeg, yang nantinya memberikan layanan. Siapa SKPD atau unit kerja yang akan memberikan layanan. Ketiga, Sim Spasial. Di sini akan ditentukan koordinat objek. Misalnya sebuah desa yang muncul di peta akan kelihatan titik koordinat, serta jumlah penduduk dan yang lainnya. RED-MB