Mangupura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung tidak henti-hentinya melakukan inovasi terkait seni dan budaya Bali yang intinya untuk  mengajegkan Bali. Salah satunya melalui Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda. Kabupaten Badung, menggelar Penataran Pemangku dan Tukang Banten. Untuk Tahun 2013 ini di laksanakan di Kecamatan Abiansemal dengan mengambil tempat di ruang pertemuan Kantor Camat Abiansemal, Senin (9/11). Adapun  pesertanya  30 orang pemangku dan 30 orang tukang banten se Kecamatan Abiansemal. Lama pelaksanaan Penataran Pemangku dan Tukang Banten ini selama 3 hari dan hari terakhir dilaksanakan tirta yatra.

 PPTK Kegiatan Penataran Pemangku dan Tukang Banten yang juga sebagai Kasubag Kesra dari Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kab Badung, I Wayan Wiranata mengungkapkan, kegiatan penataran pemangku dan tukang banten ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Badung. ” Untuk Tahun 2012 kemarin kegiatan ini di laksanakan di Kecamatan Kuta Utara dan sekarang di Kecamatan Abiansemal. Tahun depan akan dilaksanakan di Kecamatan Kuta,” ungkapnya. Ditambahkan lagi, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang agama hindu dan banten di kalangan tukang banten dan pemangku. “Dengan adanya persamaan persepsi antara tukang banten dan pemangku ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya benturan akibat perbedaan persepsi dan sudut pandang terkait banten antara tukang banten dan pemangku sebagai tukang anteb banten,” tambahnya.

Sementara itu, I Ketut Sukayasa salah seorang narasumber dari PHDI Kabupaten Badung memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas terselenggaranya kegiatan Penataran Pemangku dan Tukang Banten di Tahun 2013 ini. “ Kegiatan ini sangat banyak manfaatnya bagi tukang banten dan pemangku sehingga dapat menyatukan persepsi terkait banten, sebab keduanya dalam suatu kegiatan upacara agama maupun adat tidak dapat dipisahkan dan saling terkait. Mohon kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan. Disisi lain kegiatan ini juga dapat menambah wawasan  pemangku dan tukang banten,” ungkapnya.

Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan penataran ini diantaranya Indik Kepemangkuan oleh I Ketut Sukayasa, Kekawin dan Kidung oleh Wayan Sudiasa, Wariga Dewasa Praktis oleh I Nyoman Sukada, Panca Yadnya oleh I Wayan Suci Wijaya, Arti dan Fungsi Sarana, Metanding dan Mejejahitan Praktis oleh I GA. Istri Purwati. Di akhir penataran ini akan dilaksanakan tirtayatra / darmayatra yang rencananya akan dilaksanakan ke Pura Ponjok Batu, Singaraja. TAR-MB