Foto: Sosialisasi QRCode di Banjar Merta Nadhi, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara.

Denpasar (Metrobali.com)-

ITB STIKOM Bali dan Bamboomedia bersama Dinas Komunikasi,  Informatika, dan Statistik (Diskominfos)  Kota Denpasar bergerak cepat, seakan berpacu dengan waktu guna menyiapkan Bali bebas Covid-19.

Selasa (24/08/2021) kemarin, Banjar Merta Nadhi di Jl. Gadung No. 47 Desa Dangin Puri Kangin,  Denpasar Utara dipilih sebagai pilot project pemasangan QRCode guna melacak mobilitas penduduk yang datang di banjar tersebut, sekaligus sosialisasi riset Ideathon Bali Kembali.

Direktur Layanan Industri, Karir, dan Alumni ITB STIKOM Bali Dr. Evi Triandini, M. Eng menjelaskan, kegiatan pemasangan QRCode di Banjar Merta Nadhi ini adalah  pelaksanaan  dari riset “Implementasi Sistem Tracing dan Tracking Mobilitas Publik Berbasis CRCode dan Big Data untuk Mendukung Pembukaan Industri  Pariwisata di Bali: Sudi Kasus Kota Denpasar”, yang sudah lolos dari Riset Ideathon Bali Kembali dan dibiayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kegiatan pemasangan QRCode di Banjar Merta Nadhi kemarin sebagai salah tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data masyarakat yang berkunjung ke banjar tersebut,” kata Evi Triandini di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (25/08/2021).

Diterangkan, tujuan pemasangan QRCode bagi Banjar Merta Nadhi yaitu mendapatkan data masyarakat yang datang ke banjar tersebut. Jika terdapat masyarakat yang terkena Covid-19 maka masyarakat yang pernah kontak dengannya akan mendapatkan notifikasi. “Hal ini akan mengurangi adanya Covid -19 dari klaster keluarga,” imbuhnya.

Menurut Evi Triandini, Banjar Merta Nadhi dipilih untuk pemasangan QRCode dan SpeedID karena masih ada mobilitas warga yang berurusan dengan segala keperluan di banjar ini.

“Dengan pemasangan QRCode ini,  jika ada warga yang terkonfirmasi postif Covid -19 dan datang di banjar ini, sudah pasti dapat terlacak  dan warga yang melakukan kontak erat dengannya segera mendapat notifikasi dari Satgas Penanganan Covid-19 sehingga segera mendapat perawatan,” terang Evi.

Pada kesempatan itu, Kepala Dusun (Kelian Banjar) Merta Nadhi AA Rai Dana Putra mengatakan sangat berterima kasih karena wilayahnya menjadi pilot project penanganan Covid-19 di Kota Denpasar.

Menurut Dana Putra, meski di banjar ini pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat tetapi kehadiran alat ini akan sangat membantu melacak keluarga yang terpapar Covid-19. Secara offline, kegiatan ini juga dihadiri  Wakil Rektor I TB STIKOM Bali Ida Bagus Suradarma, SE., M.Si, Kelian Adat Banjar Merta Nadhi IB Anom Suwabawa serta wakil dari Bamboomedia.

Terpisah, Kepala Dinas Kominfostatistik Kota Denpasar, Dr. I Dewa Made Agung, SE, M.Si dalam pengarahannya secara virtual mengatakan, pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung kegiatan pemasangan QRCode di Banjar Merta Nadhi  dan sosialisasi agar warga melakukan chek-in melalui smartphonenya jika datang ke Banjar. Denpasar memiliki kurang lebih 400 banjar, diharapkan banjar-banjar tersebut bergabung dalam program ini.

“Semakin banyak banjar dipasang QRCode akan lebih memudahkan kita mendeteksi siapa saja di lingkungan terdekat kita yang terpapar Covid-19,” kata Dewa Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, ITB STIKOM Bali mendapat kepercayaan dari  BNPB untuk riset bersama Bamboomedia dan Dinas Kominfostatistik Kota Denpasar tentang implementasi aplikasi berbasis QRCode guna melacak mobilitas penduduk kota Denpasar.

Dengan aplikasi khusus berbasis QRCode ini, jika ada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mendatangi suatu pusat keramaian dan melakukan kontak erat dengan orang-orang di sekelilingnya, otomatis data orang tersebut akan tercatat dalam Big Data. Selanjutnya Big Data ini segera mengeluarkan informasi akurat tentang berapa orang yang terpapar dari satu kerumunan tadi kepada Satgas Covid – 19.

Mekanismenya, setiap lokasi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat akan dipasang QRCode. Setiap orang mendatangi suatu lokasi pusat keramaian diminta untuk download aplikasi SpeedID yang telah dikembangkan oleh Tim Riset Bamboomedia.

“Dengan aplikasi khusus berbasis QRCode dan Big Data, Satgas Covid-19 akan memperoleh informasi lebih akurat mengenai jumlah orang yang terpapar, dan orang yang sempat berinteraksi dengan orang yang terpapar akan mendapatkan notifikasi supaya dapat melakukan pengecekan kondisi kesehatannya,” kata Dr. Evi Triandini, dosen ITB STIKOM Bali, ketika mempresentasikan risetnya dalam Ideathon Bali Kembali melalui webinar,  Jumat (30/07/2021).

Menurut Evi Triandini, dibandingkan dengan penanganan Covid-19 menggunakan pola lama, kita tidak bisa mengetahui secara jelas pergerakan seseorang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. “Tapi dengan aplikasi khusus ini dia tak bisa menghindar, pasti terlacak dengan segera,” tegas Evi Triandini.

Manfaat lain dari proyek penelitian ini bahwa dengan melakukan tracing kemungkinan orang yang terpapar Covid-19 berdasarkan data mobilitas dari pasien Covid-19 adalah adanya notifikasi langsung dari Satgas Covid-19 ke para pengguna smartphone.

Lebih jauh Evi Triandini menjelaskan, proyek penelitian yang dinamakan Denpasar Contact Tracing Project ini diharapkan selesai dalam waktu tidak terlalu lama. “Aplikasi ini sangat membantu memulihkan pariwisata Bali,” tegas Evi Triandini.

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam rangka memulihkan pariwisata Bali, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022. Forum GPDRR yang diadakan oleh PBB ini akan dihadiri oleh delegasi dari 193 negara dengan melibatkan peserta sebanyak 5.000-7.000 orang. Karena itulah Bali dituntut harus bebas Covid-19. (rls)