nelayan

Denpasar (Metrobali.com)-

Kondisi alam dan cuaca sangat mempengaruhi hasil tangkapan nelayan, kata akademisi Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar I Ketut Sudiarta.

“Jumlah tangkapan ikan sangat ditentukan oleh iklim dan kondisi alam. Apabila kondisi itu secara terus-menerus tidak menentu, maka mempengaruhi pendapatan para nelayan,” ujar Ketut Sudiarta di Denpasar, Jumat (20/2).

Akibat kondisi alam yang terus mengalami perubahan, kata dia, membuat ikan berpindah-pindah atau migrasi ke tempat lain dan menyesuaikan dengan suhu air, cuaca, maupun iklim bawah laut itu.

Saat iklim dan musim masih kondusif, para nelayan dapat memprediksi jenis ikan yang bisa ditangkap saat itu. Namun, saat ini akibat musim yang terus berubah-ubah jumlah tangkapan nelayan tidak begitu banyak.

Menurut dia, akibat kondisi alam yang tidak menentu tersebut berdampak besar pada produktivitashasil tangkap nelayan di Bali sehingga banyak nelayan yang beralih menjadi pemandu wisata.

Namun, tidak semua nelayan di Bali menjadi pemandu wisata karena mereka tetap menjalankan rutinitas melaut dan mencari ikan untuk dikonsumsi sendiri.

“Kalau kondisi alam alam tidak menentu seperti saat ini kemungkinan besar ikan-ikan akan semakin berkurang,” ujarnya.

Oleh sebab itu, sangatlah wajar para nelayan di Bali mengeluhkan hasil tangkapan ikannya sangat minim dikarenakan cuaca yang terus mengalami perubahan.

Selain itu, pihaknya juga mendorong nelayan untuk mengembangkan budidaya ikan laut dengan membuat tambak-tambak agar menambah pendapatan untuk ke depannya.

“Sebenarnya potensi kelautan kita sangat besar dan sangat menguntungkan nelayan selain menangkap ikan di laut,” ujarnya. AN-MB