Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih mensosialisasikan program pembiayaan rumah subsidi di Aula Kantor Camat Kubu, Kabupaten Karangasem pada Minggu 16 April 2023.

Karangasem (Metrobali.com)-

Masyarakat Indonesia khususnya juga generasi milenial terancam makin sulit memiliki rumah seiring dengan tren kenaikan suku bunga. Disinilah kehadiran pemerintah dengan telah memberikan sejumlah program guna meringankan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk membeli hunian.

Namun belum semua masyarakat mengetahui mengenai adanya program rumah bersubsidi maupun pembiayaan untuk rumah bersubsidi salah satunya yang dihadirkan BNR melalui KPR BTN Subsidi.

“Karena itu saya bersama BTN hadir mensosialisasikan tentang pembiayaan rumah subsidi yang diprakarsai oleh BTN,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer dalam sosialisasi dan seminar BUMN “Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan” yang digelar di Aula Kantor Camat Kubu, Kabupaten Karangasem pada Minggu 16 April 2023.

Untuk diketahui KPR BTN Subsidi ini merupkan program untuk pemilikan rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan untuk pembelian rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.

KPR BTN Subsidi ini memberikan sejumlah kemudahan dan keringanan seperti uang muka ringan mulai dari 1%, suku bunga 5% tetap, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka sebesar Rp 4 juta (khusus rumah tapak), bebas premi asuransi dan PPN, serta jaringan kerjasama yang luas dengan developer di seluruh Indonesia.

Menurut Demer yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini, program ini tentunya sangat menarik bagi kaum muda, generasi milenial maupun generasi Z yang berancang-acang ini memiliki dan membeli rumah pertamanya dengan cara mencicil.

“Bagi kaum muda ini sangat menarik karena mereka ini akan diberikan kesempatan dengan uang muka yang sangat rendah, cicilan juga sampai 20 tahun sehingga ini akan memungkinkan kita mengurangi orang yang tuna wisma,” kata Demer lantas berharap para anak-anak muda ini agar memperhatikan betul penjelasan yang diberikan.

 

Demer yang juga seorang pengusaha dan mantan Ketua Umum Kadin Bali ini berharap mereka sedini mungkin minimum punya rumah walaupun dengan mencicil sebab pemerintah sudah punya program rumah subsidi hingga juga pembiayaan rumah bersubdisi dari perbankan.

“Walau dengan penghasilan mereka yang minim, semoga mereka bisa mencicil rumah. Nantinya harga rumah itu tentu akan meningkat karena inflasi tidak bisa dihindari, tapi kalau mereka dari awal sudah punya rumah walau dengan cicilan, akan lebih bagus ketimbang mereka menabung karena nilai uangnya turun terus tergerus inflasi yang pada akhirnya mereka tidak pernah punya rumah,” beber Demer

“Mudah-mudahan mereka akan bertanya sedetail mungkin kemudian mereka akan berani mencicil rumah dan punya rumah sendiri,” sambung wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

“Harapan saya juga di daerah Kubu ini kalau bisa tidak ada orang yang tuna wisma ataupun rumahnya sangat sederhana,” pungkas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini. (wid)