Foto: Yudisium XXXI Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra Denpasar, Sabtu (31/8/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra (Fikom Dwijendra) melepas 39 lulusannya dalam acara Yudisium XXXI, bertempat di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra Denpasar, Sabtu (31/8/2019).

Dalam kesempatan ini , Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., menegaskan lulusan sarjana Dwijendra tak perlu khawatir menghadapi era industri 4.0 saat ini.

“Industri 4.0. bukan lagi jadi tantangan, tapi justru sudah merupakan peluang yang sangat terbuka bagi sarjana, khususnya Prodi Ilmu Komunikasi,” ujar Rektor Dr. Sedana.

Kesiapan sarjana lulusan  Universitas menghadapi era industri 4.0 dipastikan sebab sejak dibangku kuliah sudah dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang nantinya bisa diterapkan ketika tamat.

“Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan soal industri 4.0 itu. Sarjana Dwijendra sudah siap dan itu justru merupakan peluang yang besar,” imbuh Dr. Sedana.

Apalagi tamatan Universitas Dwijendra memang diarahkan untuk mandiri, menjadi wiraswasta. Karenanya tak mengherankan 90 persen alumni Dwijendra terjun ke dunia usaha. Mereka sudah memiliki keterampilan dan kompetensi yang memadai sehingga bisa menerapkan ilmu di berbagai bidang.

Meski demikian Rektor mengingatkan agar sarjana lulusan Universitas Dwijendra selalu membekali diri untuk memperluas pengetahuan, wawasan dan menambah keterampilannya.

Sementara Dekan Fikom Dwijendra Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H.,M.H.,M.I.Kom. mengatakan lulusan Fikom sudah siap terjun karena sejak dibangku sudah disiapkan untuk berwiraswasta.

“Jadi sejak mahasiswa mereka sudah terjun ke lapangan, bahkan banyak yang sudah kerja seperti sebagai pembawa acara, dan bidang-bidang lainnya,” jelasnya.

Namun Kotaniartha juga mengingatkan agar lulusannya ikut dalam mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat, termasuk menggunakan media (sosial) untuk hal-hal positif.

Ditanya minat mahasiwa di bidang ilmu komunikasi menurutnya terus meningkat. “Tahun ini bahkan kita punya sampai tiga kelas,” jelasnya.

Hal ini karena prospek tamatan komunikasi sangat bagus di masa mendatang. Untuk itu, kompetensi para dosen juga terus ditingkatkan.

Dalam yudisium tersebut dilepas sebanyak 39 sarjana dengan IPK tertinggi 3,67 dan terendah 3,20. Hingga saat ini Fikom Dwijendra telah menamatkan 398 sarjana.

Sementara itu dalam yudisium kali ini, Ni Made Mita Septiani dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77 dengan judul skripsi, “Makna Pesan Moral Lirik Lagu Tradisional Bali Sekar Alit Dalam Membentuk Karakter Anak (Studi Kasus Ada di Widya Sabha Desa Punggul Kecamatan Abiansemal, Badung). (dan)