PBB, New York (Metrobali.com) –

Dana Anak PBB (UNICEF), Jumat (22/11), menggambarkan situasi di Republik Afrika Tengah (CAR) sebagai “tragis”, dan mendesak tanggapan segera internasional guna mengatasi krisis kemanusiaan di negeri itu, yang kini mempengaruhi seluruh 4,6 juta warganya.

“Republik Afrika Tengah termasuk di antara negara dengan indikator sosial terburuk di dunia, termasuk angka kematian ibu dan bayi, kata Farhan Haq, penjata Wakil Juru Bicara PBB, yang mengutip jumlah yang disiarkan UNICEF.

CAR telah terperosok ke dalam krisis kemanusiaan sejak gerilyawan Seleka melancarkan serangkaian serangan terhadap pemerintah pada Desember lalu, yang mencapai puncaknya dengan tersingkirnya presiden saat itu Francois Bozize pada Maret.

Pemerintah peralihan telah didirikan dengan mandat memulihkan hukum dan ketenagan. Namun, upaya perdamaian telah goyah akibat bentrokan baru bersenjata di bagian utara negeri tersebut sejak Agustus.

Dalam kondisi sesulit itu, UNICEF memberi bantuan kepada anak-anak dan perempuan di seluruh negeri tersebut, melalui kegiatan imunisasi dan kembali-ke-sekolah, kata Farhan Haq, sebagaimana dilaporkan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

“Di dalam laporan paling akhirnya kepada Dewan Keamanan (PBB) mengenai situasi di Republik Afrika Tengah, Sekretaris Jenderal mengatakan ia makin prihatin oleh makin dalamnya krisis di negeri tersebut dan ada kebutuhan yang mendesak dan meningkat guna menanggulangi krisis sebelum itu yang tak terkendali,” kata Haq.

Menurut juru bicara tersebut, Sekjen PBB juga menyampaikan keprihatinan mengenai ketegangan yang meningkat antar-masyarakat, sebab konflik itu mungkin memicu kerusuhan besar sektarian dengan konsekuensi yang tak terperikan bagi negeri tersebut, wilayah itu dan dunia yang lebih luas. (Ant/Xinhua-OANA)