Beijing, (Metrobali.com) –

Tiongkok akan memperketat keamanan internet sebagai tanggapan atas laporan baru-baru ini bahwa pemerintah Amerika Serikat memata-matai perusahaan telekomunikasi besar negara itu, kata Kementerian Pertahanan Tiongkok, Kamis.

Laporan bahwa Badan Keamanan Nasional (NSA) AS telah menyusup ke server-server di kantor pusat Huawei Technology Co. “jelas-jelas memperlihatkan aturan AS yang munafik dan lalim,” kata jurubicara kementerian Geng Yansheng.

“Untuk sementara, beberapa orang Amerika masih terus mengoceh, mengecam serangan peretas Tiongkok,” katanya. “Namun sebenarnya tuduhan itu tidak berdasar, seperti maling teriak maling.” Kementerian tidak menyebutkan langkah yang akan diambil untuk memperketat keamanan internet.

Gedung Putih mengatakan bahwa AS tidak memata-matai untuk mendapat keuntungan bisnis. Spionase dunia maya telah memperburuk hubungan AS-Tiongkok, dengan kedua negara saling tuduh telah memata-matai.

Pada Sabtu, harian New York Times dan majalah Jerman Der Spiegel mempublikasikan artikel mengenai informasi terkait Huawei, dalam dokumen rahasia yang diperoleh wartawan dari mantan pekerja kontrak NSA Edward Snowden.

Geng memperingatkan AS untuk tidak menjual senjata ke Taiwan, yang dianggap oleh Tiongkok sebagai provinsi yang bandel. Penjualan senjata AS ke pulau yang mandiri itu telah lama membuat marah Beijing.

Saat ditanya mengenai kasus penusukan di stasiun kereta api di baratdaya kota pada Mert yang menyebabkan 29 orang tewas dan 140 lainnya luka, Geng mengatakan bahwa militer telah dipersiapkan untuk “menyerang balik semua jenis aksi kekerasan teroris.”

(Ant) –