Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta mengapresiasi keputusan I Gusti Putu Widjera yang kembali maju nyaleg dari Hanura daerah pemilihan (dapil) Karangasem. Widjera dinilai telah menunjukkan kontribusi dan perjuangan nyata baik kepada Demokrat maupun masyarakat Karangasem selama dua periode menjabat anggota DPRD Bali dari Demokrat yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perjuangan beliau selama ini. Dan selamat sudah bergabung maju nyaleg dari Hanura,” kata Mudarta saat ditemui di Kantor DPD Partai Demokrat Bali, Selasa (31/7/2018).

Mudarta menegaskan hijrahnya Widjera ke Hanura bukan karena ada permasalahan internal di partai. Hal itu bukan juga karena nama politisi asal Banjar Buyan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem itu tidak masuk lagi sebagai bakal caleg Demokrat untuk didaftarkan ke KPU.

Malah DPD Demokrat Bali sesuai arahan DPP Demokrat memprioritaskan para caleg incumbent atau petahana untuk kembali dipasang bertarung di Pileg 2019. Dengan demikian nama Widjera pun sudah dipastikan dapat tiket maju lagi nyaleg DPRD Bali dapil Karangasem untuk ketiga kalinya.

“Sesuai arauah DPP Demokrat, beliau (Widjera-red) kami diprioritaskan maju sebagai caleg. Bahkan mendapat nomor urut 1 dapil Karangasem ke DPRD Bali. Tapi beliau punya keputusan lain,” ujar Mudarta.

Politisi asal Jembrana itu menuturkan bahwa dalam proses pencalegan Pileg 2019 ini Widjera dari awal memutuskan untuk tidak maju nyaleg lagi. Sebab, Widjera yang juga pernah mengabdi sebagai Wakil Bupati Karangasem itu memutuskan istirahat dan pensiun dari panggung politik.

“Hasil kesepakatan dan rembug dengan keluarga, beliau menyatakan istirahat (tidak maju lagi nyaleg-red). Maka tim penjaringan bakal caleg tidak melakukan pengumpulan administrasi. Tapi belakangan kami dengar maju nyaleg Hanura. Tentu tetap kami apresiasi,” terang Mudarta.

DPD Demokrat Bali juga tidak mempersoalkan ketika belakangan Widjera malah memutuskan maju nyaleg lagi namun dengan “kendaraan politik” yang berbeda yakni Hanura. Bagi Mudarta partai politik (parpol) hanyalah sebuah kendaraan politik yang mengantarkan tujuan perjuangan seseorang baik yang ingin duduk di legislatif sebagai wakil rakyat maupun di eksekutif sebagai kepala daerah.

“Partai hanya  kendaraan politik untuk mendaftarkan seorang caleg ke KPU dan untuk dapat tiket. Walaupun sekarang nyaleg dari partai berbeda, semangatnya tetap sama yakni pengabdian pada bangsa dan negaranya. Inilah politisi yang patut kita jadikan contoh, memberikan pendidikan politik bagi generasi muda ke depan,” ucap Mudarta.

Selama menjadi anggota Dewan dari Demokrat dan bergabung di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Widjera dikenal sebagai politisi yang menunjukkan pengabdian dan perjuangan penuh baik kepada partai maupun masyarakat Karangasem dan Bali pada umumnya. Widjera juga menunjukkan kelasnya sebagai politisi pejuang yang tangguh dan sangat dekat dengan masyarakat.

“Beliau tokoh senior berpengalaman, karakternya bagus, pejuang hebat, basis massa jelas. Kalau tokoh-tokoh seperti ini (Widjera-re) maju nyaleg yakinlah perjuangan masyarakat bisa dimaksimalkan,” ujar Mudarta.

Di sisi lain Mudarta mengakui per tanggal 30 Juli 2018 Widjera sudah resmi mengajukan surat pengunduran diri ke DPD Demokrat Bali dan juga pengunduran diri sebagai anggota DPRD Bali. Tentunya proses berikutnya akan ada PAW (Pergantian Antar Waktu) guna mengisi kekosongan kursi DPRD Bali dapil Karangasem dari Partai Demokrat yang ditinggalkan Widjera.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Bali periode 2014-2019 daerah pemilihan (dapil) Karangasem I Gusti Putu Widjera memutuskan untuk pindah dari Partai Demokrat ke Partai Hanura dalam pencalegan DPRD Bali untuk Pileg 2019. Kepastian ini majunya Widjera lewat Hanura disampaikan langsung Wakil Ketua Umum DPP Hanura Gede Pasek Suardika (GPS) bersama Widjera dalam konferensi pers di sebuah rumah makan di Denpasar, Selasa (31/7/2018).

“Kami dapat kepastian dari Pak Widjera bahwa beliau bersiteguh maju dari Hanura. Kami apresiasi keputusan dan langkah berani ini,” kata Pasek Suardika di hadapan awak media.

Sementara itu Widjera mengaku sangat optimis terpilih kembali walaupun dari partai yang berbeda. Sebab Hanura diyakini sebagai partai yang kuat dan caleg-caleg dari Hanura juga punya kekuatan mendulang suara riil. “Dalam politik tidak ada kata takut. Dalam kondisi apapun kita berjuang maksimal dan optimis menang” tandas Widjera.

Pewarta : Widana Daud

Editor    : Whraspati Radha