Denpasar (Metrobali.com)-

Para pengunjung “Denpasar Festival” dihibur penampilan “marching band” dari murid taman kanak-kanak di Lapangan Puputan Badung, Selasa (31/12).
“Ada sepuluh kelompok “marching band” dari TK se-Kota Denpasar yang turut meramaikan acara ini,” kata I Nyoman Yuda dari Komunitas Marching Band Denpasar.

Menurut dia, parade marching band itu bertujuan untuk mencari bibit-bibit baru, selain berpartisipasi meramaikan ajang yang digelar setiap akhir tahun itu. “Kami ingin memupuk minat generasi muda agar tertarik dengan kesenian ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dengan mengikuti kegiatan “marching band”, anak akan banyak mendapatkan hal yang positif mengenai disiplin waktu, belajar bekerja sama, dan mengasah intuisi seni sejak dini. “Anak akan belajar banyak hal dengan ikut kegiatan ini,” ujar Yuda.

Ia mengharapkan kegiatan seperti itu semakin banyak sehingga Provinsi Bali khususnya Kota Denpasar bisa menjadi barometer “marching band” nasional.

Tanggapan masyarakat terhadap kesenian ini khususnya di Kota Denpasar, lanjut Yuda, sangat bagus karena merupakan sebuah kegiatan positif bagi anak usia sekolah.

Selain itu, kegiatan yang digelar pada 28-31 Desember 2013 tersebut dimeriahkan pula dengan parade menggambar yang pesertanya dari murid TK dan SD di Lapangan Puputan Badung.

Ketua Sanggar Jepun Putih I Wayan Adnyana menjelaskan bahwa peserta yang berjumlah 70 anak itu diberi waktu sekitar 2,5 jam untuk menggambar dan mewarnai. “Seusai acara akan kami kumpulkan hasil gambarnya untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Kebudayaan,” ujarnya.

Penilaian untuk peserta mewarnai berdasarkan komposisi warna, kerapian, kebersihan, dan harmonisasinya, sedangkan untuk lomba menggambar penilaiannya berdasarkan orisinialitas ide, komposisi gambar, dan warna. AN-MB