Kembang Hartawan1

Jembrana (Metrobali.com)-

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Senin (4/5) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekretariat DPRD Jembrana. Seluruh jajaran pimpinan dan staf Sekwan DPRD Jembrana dikumpulkan Wabup Kembang di ruang rapat DPRD Jembrana untuk mendapatkan intruksi, terkait insiden di Lombok.

Wabup Kembang juga mengingatkan apa tugas dan fungsi staf serta pimpinan Sekwan DPRD jika anggota dewan melakukan kunjungan kerja keluar daerah.

Kepada awak media Wabup Kembang mengatakan insiden di Lombok menurutnya murni  kesalahan Setwan. Pasalnya pihak Setwan tidak memandu dan mengawal kegiatan dewan dengan baik.

“Tadi saya ingatkan kembali apa tugas dan fungsi Setwan. Secara administrasi dewan harus diback-up, sehingga kedepan tidak ada persoalan. Jangan sampai ada kasus SPPD seperti yang sudah-sudah” ujar Kembang, Senin (4/5).

Begitu juga ketika dewan berada di lapangan, termasuk saat kunjungan kerja. Setwan bertugas memfasilitasi sesuai tugas dan fungsinya. Karena kesuksesan kerja, wibawa dan keamanan dewan berada ditangan Setwan.

Menurutnya insiden di bandara Lombok itu semestinya tidak terjadi kalau Setwan tahu tugas dan fungsinya. “Bila perlu buatkan randown acara, dari berangkat jam berapa, jam ini kemana, balik jam berapa. Layani dengan baik” tandas mantan Ketua DPRD Jembrana ini.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa mengatakan insiden di Lombok itu murni karena kesalahannya. Meskipun saat itu dirinya bersama dua anggota dewan lainnya menggunakan jalur darat.

“Ini tanggungjawab saya. Nanti akan saya sampaikan dalam rapat, sekaligus melakukan pembenahan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali” ujar Sugiasa.

Sebelumnya, belasan anggota dewan DPRD Jembrana terpaksa “melengok” beberapa jam di bandara Lombok. Pasalnya saat akan balik ke Negara seusai kunjungan kerja, mereka ketinggalan pesawat. Bahkan untuk membeli tiket kepulangan, anggota dewan terpaksa harus menggunakan uang dari kantong pribadi.

Kasak kusuk di gedung DPRD Jembrana, kejadian tersebut hanya gara-gara salah seorang anggota dewan membeli tahu khas Lombok sebagai oleh-oleh. MT-MB