Prof Windia

Denpasar (Metrobali.com)-

Pakar Pertanian dari Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia menilai, kedua pasangan calon presiden (Capres) mempunyai potensi, keinginan dan tekad untuk memajukan pembangunan sektor pertanian yang tangguh di Indonesia.

“Potensi itu diharapkan bisa diwujudkan menjadi kenyataan setelah salah satu di antara kedua Capres itu terpilih memimpin Bangsa Indonesia lima tahun ke depan,” kata Prof Windia yang juga Ketua Pusat Penelitian Subak Unud di Denpasar, Minggu (15/6).

Ia mengatakan, pembangunan sektor pertanian diharapkan bisa menjadi prioritas utama sesuai amanat Udang-undang Pangan dalam mewujudkan tiga sasaran yakni ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.

Merealisasikan sasaran itu sangat memungkinkan karena wilayah Indonesia sebagai daerah tropis dari Sabang sampai Merauke memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan subur.

“Masalahnya hanya kemauan pemerintah untuk mengalokasikan dana untuk membangun sektor pertanian secara sungguh-sungguh,” kata Prof Windia, Sekretaris Tim Penyusunan Proposal subak untuk menjadi warisan budaya dunia (WBD).

Organisasi dunia yang membidangi pangan dan pertanian (FAO) menetapkan standar untuk memajukan sektor pertanian di suatu daerah atau negara minimal harus mengalokasikan dana 20 persen untuk investasi di bidang pertanian.

“Masalahnya Indonesia hingga kini baru mengalokasikan tujuh persen dana APBN untuk pembangunan sektor pertanian, bahkan Bali persentasenya baru 0,5 persen,” ujar Windia.

Jika Indonesia mengucurkan dana untuk sektor pertanian sesuai standar FAO yang disertai dengan keseriusan serta pengawasan untuk menghindari adanya penyalahgunaan anggaran, maka Indonesia lima tahun mendatang bisa menjadi negara raksasa bidang pertanian di kawasan Asia Pasifik.

Hal itu tentu akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, nelayan dan peternak yang selama ini hidup di bawah garis kemiskinan.

Prof Windia yang juga Guru Besar Bidang Pertanian itu menambahkan, Jepang sebuah negara maju dalam bidang industri diperkirakan tahun 2050 sawah-sawahnya akan habis karena telah beralih fungsi.

“Jika Indonesia mampu sebagai negara raksasa dalam bidang pertanian, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri juga akan dapat mengekspor hasil-hasil pertanian ke mancanegara,” ujar Prof Windia.

Pada Pilpres 2014, diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu nomor urut satu Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB serta nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI. AN-MB